TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan wartawan asal Malta bernama Daphne Caruana Galizia, 54 tahun, masih simpang siur. Surat kabar Sunday Times of Malta pada Minggu, 18 November 2018, mewartakan tiga orang terduga dalang pembunuhan terhadap Caruana Galizia sudah dibekuk.
Ketiga orang tersebut diketahui warga negara Malta, tapi nama lengkap mereka masih belum dipublikasi. Sunday Times of Malta hanya menulis ketiga orang otak terduga pembunuhan terhadap Caruana Galizia adalah pejabat tinggi di pemerintahan.
Baca: 3 Kasus Wartawan Tewas Dibunuh Sepanjang 2018
Atas laporan Sunday Times of Malta itu, Kepolisian Malta belum memberikan komentar resmi, khususnya membenarkan atau menolaknya kabar itu. Namun sumber di kepolisian mengatakan pemberitaan itu tidak benar.
Caruana Galizia adalah wartawan yang giat menulis tentang korupsi di Malta. Dia dibunuh pada 13 bulan atau persisnya pada Oktober 2017. Caruana Galizia tewas seketika lewat sebuah bom mobil yang diledakkan dekat Maltese, sebuah area di ibu kota Valletta.
“Ini tidak seperti yang diberitakan. Belum, kami belum menemukan siapa dalang dibalik pembunuhan ini,” kata sumber tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin, 19 November 2018.
Baca: Terduga Pelaku Pembunuhan Wartawan Bulgaria Bakal Dibebaskan
Daphne Caruana Galizia. Sumber: Al Jazeera
Sementara itu, adik Caruana Galizia, Corinne Vella, mengatakan keluarganya belum mendapat informasi resmi dari Kepolisian jika dalang pembunuhan kakaknya telah diidentifikasi.
Pembunuhan wartawan perempuan ini mengejutkan negara-negara Eropa. Mereka mempertanyakan penegakan hukum di Kepulauan Mediterania. Tiga terduga pelaku peledakan bom mobil itu sudah ditahan hampir setahun, tapi mereka mengklaim tidak bersalah. Pengadilan Malta belum bisa mengungkap motif pembunuhan terhadap Caruana Galizia.