TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memastikan pihaknya tidak memiliki rencana untuk menyerahkan Fethullah Gulen, ulama Turki yang dituding Ankara sebagai penyusun rencana kudeta pada 2016 lalu.
“Tidak, ini tidak dalam pertimbangan kami,” kata Trump, seperti dikutip dari aljazeera.com, Minggu, 18 November 2018.
Baca: Jamal Khashoggi Tewas, AS Pertimbangkan Ekstradisi Gulen ke Turki
Pernyataan Trump itu disampaikan beberapa hari setelah NBC News mewartakan pemerintahan Trump telah melihat kemungkinan untuk menyerahkan Gulen ke pemerintah Turki dalam upaya untuk meredakan ketegangan antara Turki – Amerika Serikat. Hubungan kedua negara saat ini diselimuti ketegangan terkait pembunuhan wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi.
Laporan NBC menyebut pemerintahan Trump telah meminta pada anggota senat agar meninjau status izin tinggal Gulen di Amerika Serikat. Trump juga dalam pemberitaan itu meminta dilihat adakah kemungkinan untuk membuka lagi permintaan Ankara untuk mengirimkan Gulen ke Turki.
Baca: Turki Menahan 331 Tentara Pendukung Gulen
NBC dalam pemberitaannya menyebut, Trump bisa menggunakan Gulen sebagai nilai tawar dalam upaya untuk meredakan tekanan yang diberikan Turki ke Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi. Amerika Serikat adalah sekutu dekat Arab Saudi.
Gulen dituding sebagai perencana upaya kudeta pada 15 Juli 2016 yang berhasil digagalkan oleh pemerintahan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Upaya kudeta itu, telah menewaskan 300 orang.
Gulen adalah ulama yang sangat menentang Erdogan dan sekarang mengasingkan diri ke Pennsylvania, Amerika Serikat. Gulen menyangkal tuduhan Turki sebagai dalang upaya kudeta dua tahun lalu.