TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik Manchester United, Avram Glazer, terlihat di Arab Saudi dan memanaskan rumor kemungkinan pembelian klub oleh Pangeran Mohammed bin Salman, namun isu pembelian diyakini terganjal kasus Jamal Khashoggi.
Dilaporkan sebelumnya bahwa sang putra mahkota ingin berinvestasi di klub Manchester United, bahkan mempertimbangkan kemungkinan kepemilikan penuh. Namun isu ini masih desa-desus.
Baca: Pejabat CIA Klaim MBS Perintahkan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Namun Glazer yang terlihat di Timur Tengah, di mana ia dilaporkan akan berbicara di Forum Global Misk, sebuah acara yang digelar Pangeran untuk memberdayakan pemuda Saudi, rumor pengambilalihan MU muncul kembali, dan kali ini tersebar desa-desus transaksi senilai 4 miliar Poundsterling atau Rp 75 triliun sedang dalam proses, seperti dilansir dadi foxsportasia.com, 17 November 2018.
Avram Glazer telah menjadi bagian dari klub selama lebih dari satu dekade, setelah pertama kali memasuki pasar pada 2003.
Avram Glazer (kiri) bersama Direktur Manchester United Richard Arnold, bertemu dengan Dr Mohammed Abo Sak, menteri urusan parlemen Arab Saudi.[Manchester Evening News]
Fans MU semakin tidak puas dengan kepengurusan Avram dan kemungkinan fans menyambut pengambilalihan MU oleh investor Arab Saudi. Pembelian klub oleh Mohammed bin Salman menimbulkan pro-kontra di kalangan fans MU karena mencuatnya kasus Jamal Khashoggi.
Baca: Intelijen AS Sebut Pangeran Khalid Bujuk Jamal Khashoggi ke Turki
Pesaing MU, Manchester City dan Paris Saint-Germain adalah dua klub yang menerima sokongan besar-besaran dari investor Timur Tengah dan ada kemungkinan bahwa Manchester United bisa menjadi klub berikutnya.
Glazer, serta direktur Manchester United Richard Arnold, bertemu dengan Dr Mohammed Abo Sak, menteri urusan parlemen Saudi, seperti dilaporkan Manchester Evening News. Namun pertemuan itu tidak ada hubungannya dengan pengambilalihan potensial klub.
Sejumlah jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Glazer awalnya seharusnya melakukan perjalanan ke negara itu bulan lalu, tetapi membatalkan perjalanan setelah berita pecah dari kematian jurnalis Jamal Khashoggi.
Baca: Muslim di Arab Saudi, Turki, Inggris Salat untuk Jamal Khashoggi
Sebelumnya dilaporkan Irish Times, Avram Glazer mengatakan tidak tertarik untuk menjual Manchester United, dan bahkan sempat menarik diri dari forum investasi Arab Saudi karena skandal pembunuhan Jamal Khashoggi.