TEMPO.CO, Jakarta - Turki merinci perbedaan isi dua rekaman audio pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, 59 tahun yang dianggap menyanggah penjelasan Arab Saudi tentang kematian Khashoggi bahwa pembunuhan bukan dirancang.
Rekaman audio pertama berdurasi 7 menit mengungkap tentang Khashoggi yang dicekik begitu masuk ke dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.
Baca: Arab Saudi Akan Hukum Mati 5 Terdakwa Pembunuh Jamal Khashoggi
Dalam rekaman pertama, terdengar suara Khashoggi mengatakan dirinya tercekik dan meminta kantong plastik yang menutup kepalanya dilepas.
Di rekaman audio kedua yang berdurasi 15 menit, menurut Turki seperti dikutip dari Daily Mail, 16 November 2018, terungkap jelas bahwa pembunuhan Khashoggi telah dirancang di awal.
Baca: Jaksa Agung Arab Saudi Akui Jamal Khashoggi Dimutilasi
Sebelum Khashoggi tiba di konsulat Arab Saudi , tim pembunuh yang sudah lebih dulu berada di dalam konsulat bahlan sempat berdiskusi mengenai cara membunuh Khashoggi.
Khashoggi kemudian disiksa lalu disuntik obat dengan dosis tinggi lalu dimutilasi dan jasadnya disiram cairan kimia.
Turki juga memiliki bukti bahwa tim pembunuh Khashoggi melakukan telepon internasional setelah membunuh Khashoggi.
Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Sejumlah Kejanggalan Terungkap
Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengatakan, perintah membunuh Khashoggi berasal dari level tertinggi di pemerintahan Riyadh. Erdogan tidak menyebut nama yang berada di level tertinggi tersebut.
Turki mendesak Arab Saudi untuk memberitahu keberadaan jasad Jamal Khashoggi dan mengekstradisi para pembunuh untuk diadili di Turki.