Uni Eropa menginginkan perjanjian Backstop (perjanjian perdagangan lintas batas Irlandia-Inggris-Uni Eropa) yang mencakup periode antara 29 Maret 2019, ketika Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa, dan Desember 2020 sebagai akhir periode transisi.
Selama berbulan-bulan David Davis, eks Menteri Brexit dan penggantinya Dominic Raab telah menolak Backstop yang diusulkan Uni Eropa, yang akan membuat Irlandia Utara tetap di pabean dan pasar tunggal serikat tetapi memperkenalkan pengawasan di Laut Irlandia.
Raab menyarankan seluruh Inggris harus tetap bergabung di serikat pabean de facto dengan Uni Eropa. Akhirnya keduanya membuat konsesi dan mencapai kesepakatan.
Baca: 700 Ribu Warga Inggris Gelar Demo Menolak Brexit
Kepala negosiator Uni Eropa, Michel Barnier, menerima seluruh Inggris akan tetap dalam serikat bea cukai dengan Uni Eropa sementara pemerintah Konservatif setuju untuk menerima pengaturan kepabeanan khusus lebih dalam untuk Irlandia Utara.
Ini memancing kemarahan DUP, yang sekarang mengancam untuk menarik dukungan koalisi di parlemen Inggris.
Tetapi Uni Eropa juga menginginkan Inggris untuk mematuhi peraturan Uni Eropa tentang lingkungan, pajak, aturan pasar tenaga kerja, bantuan negara dan persaingan. Inilah yang ditentang pro Bexit.
Usulan Uni Eropa ini juga membuat Boris Johnson menyebut usulan itu akan membuat Inggris menjadi semacam negara budak.
Masa Depan Hubungan Dagang Inggris - Uni Eropa
Perjanjian tersebut mencakup deklarasi tujuh halaman yang tidak mengikat hubungan perdagangan masa depan kedua pihak, meskipun semua rincian masih harus dinegosiasikan.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan kesepakatan itu merupakan kabar baik bagi ekonomi Prancis.
"Jika Inggris tetap di serikat pabean, kita harus yakin bahwa Inggris menghormati semua aturan Eropa termasuk aturan fiskal dan norma lingkungan," kata juru bicara pemerintah Prancis Benjamin Griveaux.
Tiga pemimpim Uni Eropa dari kiri ke kanan yaitu Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. PA
Alasan mengapa bagian perjanjian ini sangat singkat karena perjanjian Backstop akan membuat Inggris tetap efektif dalam serikat pabean dan pasar tunggal, hal yang telah membuat marah banyak anggota parlemen Inggris.
"Tidak ada negara demokratis yang pernah mendaftar untuk terikat oleh rezim yang begitu luas, yang dikenakan secara eksternal tanpa kontrol demokratis atas hukum yang akan diterapkan, atau kemampuan untuk memutuskan untuk keluar dari pengaturan."
Baca: Survei Ungkap Rencana Brexit May Ditentang Publik Inggris
"Pengaturan itu sekarang juga diambil sebagai titik awal untuk negosiasi kemitraan ekonomi masa depan. Jika kita menerima itu (syarat dari Uni Eropa), maka akan sangat merugikan Inggris dalam negosiasi tahap kedua," kata mantan Menteri Brexit Dominic Raab, dalam surat pengunduran dirinya.
SPUTNIKNEWS | MIS FRANSISKA DEWI