Acosta telah meliput Gedung Putih untuk CNN sejak 2012 dan memiliki kredensial pers yang disebut "hard pass" sejak 2013.
Mengenai ini, Presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, Olivier Knox, mengatakan organisasi ini mendukung gugatan hukum CNN.
“Mencabut akses ke kompleks Gedung Putih merupakan reaksi yang tidak proporsional terhadap peristiwa konferensi pers yang lalu. Kami terus mendesak pemerintah untuk mengembalikan koresponden CNN sepenuhnya,” kata Knox dalam pernyataan itu.
Baca:
Gugatan CNN juga menegaskan media lain juga telah menjadi target pemerintahan Trump dan ini bisa terjadi lagi di masa depan.
"Hal ini bisa terjadi pada siapa pun, meskipun gugatan itu khusus oleh CNN dan Acosta. Jika dibiarkan saja, tindakan Gedung Putih akan menciptakan efek mengerikan yang berbahaya bagi wartawan yang akan meliput pejabat terpilih kita,” kata CNN.
Profesor Hukum Media University of Georgia, Jonathan Peters, mengatakan seorang jurnalis memiliki hak Amandemen Pertama untuk mengakses ke tempat-tempat yang tertutup untuk umum tetapi terbuka untuk pers. Itu termasuk ruang pers dan konferensi berita,” kata Jonathan Peters seperti dikutip Fox8.
The US Secret Service just asked for my credential to enter the WH. As I told the officer, I don’t blame him. I know he’s just doing his job. (Sorry this video is not rightside up) pic.twitter.com/juQeuj3B9R
— Jim Acosta (@Acosta) November 8, 2018
Gugatan hukum CNN itu menyatakan Trump beralasan mencabut kartu akses media Acosta karena menilainya gagal memperlakukan Gedung Putih dengan hormat. Trump dan Acosta sempat terlibat tanya jawab yang intensif. Trump lalu menuding Acosta sebagai orang yang kasar dan mengerikan saat Acosta berusaha mengajukan pertanyaan.
Baca:
Sementara Sanders mengklaim tindakan Acosta "memonopoli lantai" saat jumpa pers merugikan para wartawan lain di ruangan itu.
NBC NEWS I FOX8 I MIS FRANSISKA DEWI