TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut akhir Perang Dunia I sebagai titik balik dalam sejarah Zionisme Israel.
Dilansir dari Jewish News, 12 November 2018, Netanyahu yang berkunjung ke Paris pada Minggu 11 November, untuk menghadiri peringatan berakhirnya Perang Dunia I bersama 70 pemimpin dunia. Para pemimpin berjalan kaki ke situs Arc de Triomphe pada Minggu pagi, tiba di sana pukul 11.00 siang, yang merupakan detik-detik gencatan senjata mulai berlaku pada 11 November 1918.
Baca: Peringatan Perang Dunia I, Presiden Macron Minta Bangun Harapan
Setelah acara tersebut, selama konferensi pers Netanyahu menyebut upacara yang sangat menyentuh untuk mengakhiri Perang Dunia I, seratus tahun lalu, sebagai peristiwa penting bagi umat manusia.
Paris, Prancis, menjadi lokasi peringatan Armistice Day atau peringatan Perang Dunia I, yang berakhir 100 tahun lalu pada 11 November 2018. Anadolu
Dia mengatakan akhir Perang Dunia I adalah titik balik dalam sejarah Zionisme karena menggeser pemerintahan Utsmaniyah yang telah ada di Palestina selama ratusan tahun, yang berujung pada pembentukan negara Yahudi.
Baca: 5 Fakta Menarik Soal Perang Dunia I
"Tidak ada bukti yang lebih baik tentang status Negara Israel di dunia daripada cara kita diterima dalam acara ini, dari tempat yang kami terima, secara harfiah, di baris pertama negara-negara. Saya melihat ini sebagai pujian besar bagi Negara Israel dan pencapaiannya," tutur Benjamin Netanyahu.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berpidato selama sekitar 20 menit pada peringatan 100 tahun Armistice Day atau berakhirnya Perang Dunia I di Paris pada 11 November 2018. Skynews
Dia mengatakan bahwa setelah makan siang dia bertemu dengan banyak pemimpin, hampir semuanya tertarik untuk memperkuat hubungan dengan Israel, yang datang kepadanya sebelum upacara dan saat makan siang.
Netanyahu mengklaim mereka ingin memperkuat hubungan politik, ekonomi, dan teknologi dan keamanan dengan Israel.
Baca: Netanyahu: Indonesia Sangat Penting Bagi Israel, Sehingga...
Netanyahu juga menegaskan bahwa dia telah berbicara dengan Vladimir Putin dan mengatakan bahwa pembicaraan berlangsung baik dan substantif usai konferensi pers peringatan Perang Dunia I.