Sejumlah perusahaan minyak Iran dan koneksi asing serta anak perusahaan mereka termasuk dalam daftar Senin. Mike Pompeo mengklaim bahwa 20 lebih negara pengimpor minyak telah memotong impor minyak mereka dari Iran ke titik nol, dengan nilai US$ 2,5 miliar dolar atau Rp 36,7 triliun.
Pompeo mengancam bahwa AS akan memberikan hukuman untuk setiap negara yang terus membeli minyak Iran, tetapi memberikan pengecualian pengabaian sementara untuk delapan negara termasuk Cina, Italia, Yunani, dan Turki.
Ekspor minyak Iran telah turun hampir satu juta barel per hari sejak Presiden Trump menarik diri dari JCPOA dan menerapkan kembali sanksi putaran pertama, menempatkan tekanan pada sektor yang menyumbang sekitar 60 persen dari keseluruhan pendapatan negara.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran menjaga perdagangan minyak berlanjut, namun tidak memberikan rincian bagaimana dilaksanakan.
5. Program nuklir
Organisasi Energi Atom Iran juga masuk daftar hitam pemerintah AS, serta 23 anak perusahaan dan individu terkait, karena keterlibatan organisasi dalam program penelitian nuklir negara tersebut.
Pompeo mengatakan bahwa keringanan sementara akan diberikan kepada tiga organisasi non-proliferasi yang tidak disebutkan namanya, yang katanya bekerja untuk mengawasi program nuklir sipil Iran.
Baca: Amerika Beri Sanksi Ekonomi, Ini Siasat Iran
Selain keluar dari kesepakatan nuklir dan memberlakukan kembali sanksi, AS telah mendukung kelompok-kelompok yang menginginkan perubahan rezim. Pada Agustus, Departemen Luar Negeri AS membentuk Kelompok Aksi Iran untuk mendukung kelompok-kelompok oposisi, sementara Penasihat Keamanan Nasional John Bolton berjanji untuk menyerang Iran dengan sanksi dan dengan cara-cara lain sampai Iran memenuhi tuntutan Amerika Serikat.