TEMPO.CO, Melbourne – Serangan teror di kawasan bisnis di jalan Bourke Street, Melbourne, Australia mengejutkan semua pihak. Pelaku penyerangan, yang bernama Hassan Khalif Shire Ali, menyerang warga dengan menggunakan sebuah kendaraan berisi tabung gas, yang kemudian dia ledakkan.
Baca:
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakan Mobil
Seperti dilansir News dan SMH, Shire Ali lalu berusaha menyerang dua polisi yang berada di lokasi sebelum akhirnya dia dilumpuhkan dengan tembakan. Shire Ali tewas saat dirawat di rumah sakit Royal Melbourne Hospital. Sebagai imigran, Shire Ali tiba di Australia pada 1990an.
Berikut ini sejumlah fakta mengenai serangan teror di Kota Melbourne:
- Mobil Terbakar
Sebuah kendaraan terbakar di pinggir jalan Bourke Street, Central Business District, pada sekitar pukul 4.10 sore, Jumat, 9November 2018 waktu setempat. Ini merupakan kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan di sana.
Baca:
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
- Pelaku Bawa Pisau
Polisi mendapat laporan dan segera meluncur ke lokasi. Di lokasi, petugas berhadapan dengan seorang lelaki kulit hitam asal Somalia bernama Hassan Khalif Shire Ali. Dia mencoba menyerang polisi menggunakan pisau.
Baca: Menkumham Yasonna Laoly Jadi Saksi Mata Teror di Australia
- Tiga Orang Korban
Tiga orang warga menjadi korban serangan. Salah satunya Rod Patterson, 58 tahun, merupakan pengusaha terkenal setempat. Dia mengalami luka di bagian kepala. Seorang korban lainnya, 26 tahun, masih dirawat dalam keadaan kritis karena luka di bagian leher. Sedangkan korban tewas, yang belum diungkap identitasnya berusia 60 tahun.
- Lokasi Ditutup
Polisi menutup area di sekitar lokasi kejadian hingga pukul 8 pagi waktu setempat, Sabtu, 10 November 2018.
Baca: Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
- Bourke Street
Sebuah serangan menggunakan mobil pernah terjadi di Jalan Bourke Street ini pada 20 Januari 2017. Pelaku bernama James Gargasoulas, 28 tahun, mengebut di jalan ini hingga menabrak dan menewaskan enam orang dan melukai 27 orang lainnya. Dia menjalani persidangan dengan dakwaan melakukan pembunuhan dan perilaku ceroboh. Gargasoulas mengaku tidak bersalah di pengadilan Australia.