TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Malaysia memburu Low Taek Jho, 37 tahun, terus dilakukan meski paspor Malaysia dan St Kitts and Nevis miliknya sudah dicabut. Low berstatus buronan untuk menghindari kasus hukum atas skandal korupsi multi-miliar dolar di 1MDB.
Sumber di otoritas Malaysia mengatakan pihaknya sedang mencari kemungkinan Low atau yang dikenal dengan panggilan Jho Low memiliki paspor dari Australia, Selandia Baru dan Thailand. Sebab keluarganya memiliki sejumlah investasi seperti properti dan aset keuangan di negara-negara itu.
Baca: Mahathir Mohamad: Kami Sangat Ingin Menangkap Jho Low
Pebisnis Malaysia Low Taek Jho atau yang dikenal Jho Low. thestar.com.my
Dikutip dari asiaone.com, Jumat, 9 November 2018, jika Low benar memiliki paspor dari salah satu negara tersebut, maka peluang otoritas Malaysia untuk menangkap Low semakin sulit.
Pasport Low dibatalkan oleh pemerintah Malaysia pada 15 Juni lalu, namun Low diyakini menggunakan paspor lain yang diterbitkan oleh pemerintah negara St Kitts and Nevis. Namun muncul kabar kalau paspor dari St Kitts and Nevis juga telah di non-aktifkan pada Juni 2018. St Kitts and Nevis adalah sebuah negara di Kepulauan Karabia.
Baca: Skandal Korupsi 1MDB, Jho Low Bersembunyi di Hong Kong
Fakta ini memunculkan keyakinan Low dalam pelariannya telah menggunakan dokumen dari negara lain demi menghindari penahanan. Sumber di otoritas Malaysia menceritakan mendiang kakek Low bernama Low Meng Tak, penah berinvestasi di sektor pertambangan biji besi dan minuman keras di Thailand pada 1960-an dan 1970-an.
"Keluarga Low terus menanamkan investasinya di Thailand. Mereka juga punya banyak tanah dan sebuah rumah keluarga serta properti lainnya di ibu kota Bangkok," kata Sumber tersebut.
Keluarga Low juga diketahui memiliki kerabat di Thailand sehingga ada kemungkinan Low juga memiliki identitas Thailand. Kakak tertua Low sudah tinggal lama di Bangkok.
Low memiliki koneksi yang baik dengan teman-temannya di Thailand dari kalangan papan atas. Walhasil, tidak menutup kemungkinan Low menikmati keistimewaan yang tidak bisa diperoleh orang biasa, termasuk mendapatkan paspor Thailand.
Sedang di Selandia Baru, Low dan keluarganya diketahui memiliki aset senilai NZ$ 265. Di Australia, mereka memiliki properti di kota Melbourne dan Sydney.