Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Malpraktik, Dokter Rusia Salah Amputasi Kaki Pasien

image-gnews
Maria Dronova sebelum dioperasi.[Dailymail.co.uk]
Maria Dronova sebelum dioperasi.[Dailymail.co.uk]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter di Rusia diduga melakukan malpraktik setelah dituduh salah mengamputasi kaki pasien eks korban kamp konsentrasi Nazi.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, 9 November 2018, korban malpraktik bernama Maria Dronova, 89 tahun, menderita gangren akut di kaki kanannya tetapi petugas medis di kota Voronezh di Rusia malah memotong bagian kaki kirinya ke pinggul.

Baca: Selamatkan Nyawa, Dokter Pompa Jantung Pasien 30 Ribu Kali

Setelah menyadari kesalahannya, tiga hari kemudian tim medis mengamputasi kaki kanan yang terinfeksi, lalu menutupi kesalahan operasi bedah mereka, kata putra korban yang mengetahui adanya malpraktik.

Andrei Dronov, putra korban salah amputasi kaki di Rusia.[Dailymail.co.uk]

Putra korban, Andrei Dronov, bersikeras bahwa dokumen medis menegaskan bahwa gangren hanya ada di kaki kanannya.

Dia juga mengklaim seorang dokter mengakui kesalahan kepadanya segera setelah operasi.

"Akibatnya, ibu saya diterlantarkan tanpa kedua kaki," katanya kepada situs berita lokal Bloknot Voronezh.

"Syukurlah dia sadar lagi setelah cobaan berat ini. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi saya ingin membuat mereka bertanggung jawab karena memotong kakinya yang sehat."

Dalam Perang Dunia Kedua, Maria dipenjara oleh Jerman dan ditahan di Nazi sebuah kamp konsentrasi. Dia dibebaskan pada 1945 pada usia 16 tahun, kemudian menjadi guru matematika.

Baca: Dokter di Saudi Periksa Pasien Lewat Wi-Fi

Amputasi yang keliru itu seperti adegan dari film horor, kata putranya. Gambar menunjukkan dengan jelas bahwa kaki kanannya menderita malpraktik.

Kaki yang lain terlihat merah dan bengkak karena dia tidak bisa berjalan dan berolahraga. Pembedahan dilakukan di rumah sakit kota Voronezh nomor 3. Istri Andrei Katya yang merupakan seorang dokter mengetahui ada yang salah ketika dia berkunjung.

"Katya pucat dan hampir tidak bisa berdiri di atas kakinya," kata Andrei."Dia berkata: Aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini padamu ... kakinya salah diamputasi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Katya lalu menantang dokter yang menatapku dengan kaget, kata Andrei.

Pejabat kesehatan setempat kemudian mengklaim bahwa kedua kaki mengalami gangren tetapi kaki kiri dalam bahaya.

Maria Dronova setelah diamputasi.[Dailymail.co.uk]

Kepala dokter Sergey Shamsutdinov membela diri saat diwawancarai TV lokal dan mengklaim kaki kirinya lebih beresiko bagi kesehatannya ketika melihat pasien saat berkunjung. Namun Andrei menyebut dia berbohong.

Para penyelidik negara telah memulai penyelidikan terhadap laporan kaki salah amputasi. Mereka memanggil ahli forensik untuk kasus ini.

Andrei Dronov mengatakan bahwa pada 4 November paramedis memeriksa ibunya dan mendiagnosa gangren di kaki kanan. Tidak ada kondisi medis yang disebutkan tentang kaki kiri. Perawatan sebelumnya di rumah sakit lain mendukung hal ini, kata Andrei.

"Seorang dokter memeriksanya, sementara yang lain mengoperasi," katanya pada Vesti Voronezh TV.

Kaki kanannya dibalut selama operasi. Kaki kirinya berwarna merah tetapi tidak ada berencana untuk diamputasi.

"Awalnya dokter berbicara dengan normal kepada saya, mereka ingin menyelesaikannya entah bagaimana. Mereka mengatakan kasus seperti ini tidak pernah terjadi di rumah sakit mereka sebelumnya. Tapi kemudian mereka ingin menutupi peristiwa ini."

Baca: Dukung Pasien Bunuh Diri, Dokter Ini Dihukum  

Catatan medisnya tiba-tiba menghilang, kata Andre yang kemudian menelepon polisi.

"Saya meminta mereka (penyidik) untuk mengamankan dokumen dan kaki yang diamputasi untuk menghentikan dokter memalsukan apa yang telah terjadi."

Segera setelah media mendengar kasus malpraktik ini, pernyataan palsu dikeluarkan pihak rumah sakit bahwa kedua kaki mengalami gangren dan harus diamputasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

4 menit lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

6 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

10 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

2 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.


Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

2 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 7 Februari 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

Ukraina melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan rudal dan drone berpresisi tinggi yang menargetkan fasilitas listrik dalam 24 jam terakhir.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.