TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari setelah penembakan sinagoga Yahudi "Tree of Life" di Pittsburgh, AS, toko senjata api memberikan pistol dan senapan serbu gratis kepada rabi Yahudi, setelah penembakan yang menewaskan 11 jamaah sinagoga.
Seorang pedagang senjata di Colorado menawarkan senapan serbu dan pistol gratis beserta amunisi dan pelatihan bagi para rabi yang tertarik.
Baca: Pasca Penembakan Sinagoga Amerika, Situs Gab Beroperasi lagi
Sejauh ini empat rabi di daerah Colorado Springs telah menerima tawaran senapan serbu AR-15, Mel Bernstein, seorang Yahudi pemilik Dragon Arms, mengatakan kepada Fox News, seperti dilansir dari Sputniknews, 7 November 2018. Mel Bernstein juga menyebut seorang rabbi lain juga tertarik untuk memiliki pistol.
Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania Trump saat ikut berbelasungkawa di tugu peringatan darurat atas korban tewas dalam penembakan di Sinagog Tree of Life di Pittsburgh, Pennsylvania, AS, 30 Oktober 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
"(Jika) Ada api di sinagoga, apa yang Anda cari? Kamu ambil pemadam api, kan?" kata Bernstein mengatakan pada stasiun berita KOAA.
"Katakanlah seseorang datang dan mulai menembak semua orang. Apa yang akan kamu ambil? Kamu ambil AR-15 atau senapan atau pistol."
Baca: ADL Kecam Penembakan Massal Sinagoga, Terburuk dalam Sejarah AS
"Saya tidak begitu suka apa yang terjadi di negara ini, dan saya menawarkan senjata AR-15 gratis dengan dua magazin dan seratus peluru (untuk rabi)," tambahnya.
Selain persenjataan, Bernstein juga menawarkan beberapa pelatihan gratis, menurut New York Post. Namun, sebelum senjata api diberikan, para rabi yang tertarik harus lulus pemeriksaan latar belakang.
Dua orang jemaah membawa senjata serbu semiotomatis AR-15 saat mengikuti upacara pemberkatan di Gereja Sanctuary, Newfoundland, Pennsylvania, 28 Februari 2018. Gereja yang menamakan dirinya Suaka Perdamaian Dunia dan Unifikasi di Newfoundland mempercayai bahwa senapan AR-15 melambangkan "batang besi" dalam Kitab Wahyu Alkitab. REUTERS/Eduardo Munoz
Bernstein mengatakan kepada stasiun lokal KRDO bahwa senapan yang diberikannya bernilai masing-masing sekitar US$ 650 atau sekitar Rp 9,4 juta.
Pemilik toko senjata itu menjelaskan kepada Fox News bahwa dia menerima telepon dari para rabbi yang tertarik di seluruh negeri, tetapi dia mengakui akan bangkrut jika dia memberikan semua senjata api kepada setiap rabi Amerika yang bertanya.
Baca: Kepala Rabi Israel Enggan Sebut Tree of LIfe sebagai Sinagoga?
Langkah Bernstein ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa peristiwa penembakan pada 27 Oktober akan berbeda seandainya di sinagoga ada penjaga keamanan bersenjata api.