TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis dan penulis warga Arab Saudi, Turki Bin Abdul Aziz Al-Jasser tewas disiksa dalam tahanan, seperti dilaporkan the New Khaleej dan dikutip oleh Middle East Monitor, Senin, 5 November 2018.
Berdasarkan laporan dari sumber-sumber lembaga HAM, Al-Jasser ditangkap pada Maret lalu dan disiksa hingga tewas oleh aparat Arab Saudi dengan menuding Al-Jasser sebagai pengelola akun Kashkool di Twitter.
Baca: Selain Jamal Khashoggi, Ini 4 Jurnalis yang Dibungkam Arab Saudi
Kashkool mengungkap kekerasan atas hak asasi yang dilakukan oleh aparat Arab Saudi dan anggota keluarga kerajaan.
Authorities believe that the writer Turki bin Abdul Aziz al-Jasser (TurkialjasserJ) is the Twitterati KASHKOOL (coluche_ar), private #Saudi security sources asserted to us. The source confirmed what ALQST tweeted about using personal information in Jasser's PC to blackmail him pic.twitter.com/qkNmZe0e2w
— Prisoners of Conscie (@m3takl_en) March 18, 2018
Beberapa sumber menyebutkan, aparat mengidentifikasi Al-Jasser sebagai admin akun intelijen melalui inteijen yang ditempatkan di kantor regional Twitter di Dubai.
Sumber itu mengatakan, inteijen yang mengidentifikasi Al-Jasser adalah bagian dari Pasukan Cyber Arab Saudi yang dibentuk oleh penasehat putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, Saud al-Qahtani.
Baca: Ahli Forensik Arab Saudi Diduga Mutilasi Jurnalis Jamal Khashoggi
Al-Qahtani dalam satu tweet mengatakan, akun palsu di Twitter tidak akan dapat melindungi diri mereka dari jangkauan aparat Arab Saudi.
Al-Qahtani merupakan satu dari lima pejabat tinggi Arab Saudi yang diduga terlibat atas pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis dan kolumnis Washington Post.