Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Latih Pilot Arab Saudi di Perang Yaman, Parlemen Kecam AU Inggris

image-gnews
Pilot Angkatan Udara Arab Saudi di kokpit pesawat tempur F-15 di pangkalan militer Khamis Mushayt.[PressTV]
Pilot Angkatan Udara Arab Saudi di kokpit pesawat tempur F-15 di pangkalan militer Khamis Mushayt.[PressTV]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Inggris menuduh Angkatan Udara Inggris atau Royal Air Force (RAF) ikut bertanggung jawab atas korban Perang Yaman setelah RAF mengakui telah melatih 100 lebih pilot Arab Saudi di Inggris.

Kepala Angkatan Udara Kerajaan Saudi menikmati pelatihan dari RAF meski ada dugaan bahwa rezim Saudi melanggar hak asasi manusia dalam perang di Yaman.

Baca: Inggris Desak PBB Keluarkan Resolusi Damaikan Yaman

Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menuntut tindakan dari Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri pertumpahan darah di Yaman.

Dilansir dari Mirror.co.uk, 6 November 2018, Hunt mengecam koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi dan pemberontak Houthi yang didukung Iran, dan mengatakan aksi militer kedua belah pihak menyebabkan bencana bagi rakyat Yaman.

Warga memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Amran, Yaman, 25 Juni 2018. Selain menewaskan delapan orang, serangan koalisi Arab Saudi melukai 20 orang lain. REUTERS/Khaled Abdullah

Menlu Jeremy Hunt juga menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan yang lebih kuat setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

Namun kini pemerintah telah mengkonfirmasi militer Inggris telah melatih 102 pilot Saudi di pangkalan RAF selama puluhan tahun terakhir.

Baca: Kisah Pilu Bocah 7 Tahun Meninggal Kelaparan di Yaman

Angka tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Mark Lancaster kepada Anggota Parlemen Jonathan Edwards, yang memaksa Inggris menghentikan penjualan senjata dan bantuan militer ke Arab Saudi.

Korban serangan udara Arab Saudi di Yaman. [Abna24]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pakar senjata Amnesty International Inggris Oliver Sprague mengatakan ribuan warga sipil Yaman telah terbunuh oleh pengeboman koalisi Arab.

"Jadi, Anda harus bertanya apa yang sudah dicapai oleh pelatihan ini? Dengan pilot pembom Saudi berkali-kali menyerang rumah sakit, rumah dan bahkan bus sekolah di Yaman, Departemen Pertahanan harus sepenuhnya meninjau program pelatihan ini untuk menentukan apakah mereka sesuai dengan tujuan," kata Oliver Sprague.

Baca: Abaikan Gencatan Senjata AS, Koalisi Arab Kembali Bom Yaman

"Ketika mereka (pemerintah Inggris) tidak hanya menjual Arab Saudi pesawat dan bom yang digunakan untuk membunuh warga sipil di Yaman, tetapi melatih pilot yang menerbangkan pesawat-pesawat itu dan menjatuhkan bom-bom itu, pemerintah perlu ditanya: Apakah ada darah anak-anak Yaman di tangan kalian?," kata Anggota Parlemen dari Partai Buruh Emily Thornberry

Foto yang diambil pada 16 November 2015 menunjukkan seorang pilot Arab Saudi bersiap untuk menaiki jet tempur F-15 di pangkalan militer Khamis Mushayt. [PressTV]

Salah satu tempat pelatihan pilot Arab Saudi ada di pangkalan RAF Valley di Anglesey, tempat Pangeran William bermarkas sebagai pilot SAR.

Pangkalan itu telah digunakan untuk melatih 30 pilot Arab Saudi selama puluhan tahun terakhir.

Baca: Didesak Amerika Serikat, Yaman Siap Akhiri Perang Sipil

Sumber dari kementerian pertahanan bersikeras menampik isu tanggung jawab dalam perang Yaman dan mengatakan Angkatan Udara Inggris tidak hanya melatih pilot Arab Saudi, tetapi juga pilot dari 14 negara lain termasuk 97 pilot dari Kuwait selama periode yang sama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

4 jam lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

13 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

23 jam lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

2 hari lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.


Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

3 hari lalu

Visa Haji. Foto : Kemenag RI
Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City