TEMPO.CO, Jakarta - Kateryna Handziuk, 33 tahun, aktivis antikorupsi warga negara Ukraina dan penasehat politik, tewas dalam sebuah serangan asam belerang. Dia meninggal pada Minggu, 4 November 2018 setelah mengalami kritis.
Dikutip dari aljazeera.com, Senin, 5 November 2018, Handziuk telah berjuang keras melawan luka-luka yang di deritanya akibat serangan satu liter zat asam belerang H2SO4 yang disiramkan ke sekujur tubuhnya ketika dia berada di kota Kherson, Ukraina. Dia telah mengalami 11 kali operasi dalam upaya menyembuhkan luka-luka itu.
Lima terduga pelaku telah ditahan. Namun belum diketahui siapa dalang penyerangan keji ini.
Baca: 20 Tahun Komnas Perempuan: Aktivis HAM Perempuan Rawan Dirundung
Sebelum menjadi korban penyerangan, Handziuk menyerukan kepada pemerintah Ukraina agar melakukan upaya pembuktian menyusul tingginya aksi penyerangan pada aktivis. Kelompok-kelompok HAM lokal maupun internasional mencatat sejak 2017 ada lebih dari 55 kasus penyeranan terhadap aktivis yang tidak terpecahkan di Ukraina, termasuk penyerangan pada Handziuk.
Baca: Datang ke Asrama Papua, 4 Aktivis Makassar Ini Ditangkap
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, pada Minggu, 4 November 2018, menyerukan kepada aparat penegak hukum agar melakukan apapun untuk menemukan dan menghukum dalang pembunuhan terhadap Handziuk. Namun para aktivis menyebut pernyataan orang nomor satu Ukraina itu, terlambat.
“Situasi semakin memburuk dan sudah sekarang ini sudah satu tahun. Sekarang kita lihat, serangan terjadi pula pada aktivis anti-korupsi,” kata Marya Guryeva dari Amnesty Internasional Ukraina.
Awalnya kepolisian menyebut serangan terhadap Handziuk sebagai serangan yang mengacau. Namun setelah diprotes publik, kepolisian pun mengganti dan menyebut serangan pada aktivis antikorupsi itu sebagai upaya pembunuhan yang sangat keji.