TEMPO.CO, Washington – Lebih dari 100 artis, penulis dan aktivis menandatangani surat terbuka mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menggelar investigasi independen untuk mengungkap kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.
Baca:
Surat itu ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan semangat mengakhiri kekebalan atau impunitas para pelaku tindak kriminal terhadap jurnalis.
Surat ini juga dikirimkan kepada Presiden Dewan HAM PBB, Vojislav Suc, serta Presiden Dewan Keamanan PBB, Llorenty Soliz.
Baca:
“Pembunuhan brutal jurnalis terkenal di luar negeri merupakan pelanggaran serius atas Hak Asasi Manusia,” begitu dilansir surat yang ditandantangani aktri peraih penghargaan Oscar Meryl Streep, Profesor Reza Aslan, dan penulis terkenal novel Harry Potter, JK Rowling, seperti dilansir Aljazeera pada Sabtu, 3 November 2018.
Para pekerja seni ini juga menyoroti eskalasi pemberangusan terhadap para pengkritik pemerintah di Arab Saudi. Ini terlihat dari tindakan pemerintah Arab Saudi yang menangkap banyak penulis, jurnalis, dan advokat pembela HAM.
“Ini merupakan serangan massal terhadap kebebasan berekspresi dan lembaga terkait,” begitu bunyi surat ini.
Baca:
Streep dan teman-temannya juga menuding tindakan pembunuhan Khashoggi, 59 tahun, merupakan teror negara Arab Saudi terhadap warganya.
Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]
“Pembunuhan seorang jurnalis di dalam sebuah gedung diplomatik menunjukkan adanya tindakan teror negara untuk mengintimidasi jurnalis, para pembelot, dan pengkritik di seluruh dunia,” begitu isi surat yang diorganisasi lembaga nirlaba Pen America untuk memperjuangkan kebebasan berekspresi.
“PBB telah mengakui pentingnya menjaga keamanan jurnalis dan melawan impunitas para pelaku penyerangan dengan menerbitkan dokumen UN Plan of Action of the Safety of Journalists and Issue of Impunity,” begitu poin lainnya dari surat ini.
Baca:
Seperti dilansir Reuters dan Anadolu, Jamal Khashoggi dibunuh di kantor konjen Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018 saat mengurus dokumen.
Ada 15 orang anggota tim pembunuh, yang dimotori pejabat dinas intelijen Arab Saudi, menunggu Khashoggi di kantor konjen. Mereka menginterogasi, menyiksa, lalu membunuh Khashoggi dan menyembunyikan jasadnya hingga kini.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak Arab Saudi untuk menyerahkan 18 tersangka pembunuh Jamal Khashoggi termasuk dalang, yang disebut merupakan salah satu pejabat level tertinggi di Arab Saudi.