TEMPO.CO, Ankara – Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas dibunuh di dalam kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, lalu jasadnya dibawa dalam koper ke rumah konsul jenderal negara itu, yang terletak berdekatan. Jasad Khashoggi dimutilasi dan dimasukkan ke dalam lima tas koper.
Baca:
Media Aljazeera mengutip media Daily Sabah dari Turki memberitakan tiga perwira militer Arab Saudi terlibat langsung dalam pembunuhan ini, yang terjadi pada 2 Oktober 2018.
Mereka adalah Jenderal Maher Mutreb, Kolonel Salah Tubeigy, dan Letnan Thaar al-Harbi.
Baca:
“Rekaman CCTV menunjukkan ketiga orang ini menaiki beberapa kendaraan dari kantor konjen ke rumah konsul jenderal, yang terletak sekitar 200 meter, pada pukul 3 sore hari itu,” begitu dilansir Aljazeera pada Ahad, 4 November 2018. “Kurang dari dua jam kemudian, Mutreb terlihat meninggalkan rumah konsul jenderal seperti terekam CCTV.”
Jasad Khashoggi lalu dibuang di rumah konsul jenderal meskipun hingga kini tim investigasi Turki belum mengetahui detail cara yang dilakukan.
Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Pembunuhan jurnalis senior Arab Saudi ini menimbulkan kemarahan dunia. Sejumlah pemimpin negara dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia mendesak pemerintah Arab Saudi mengungkap kasus ini dan menunjukkan di mana jasad Khashoggi disembunyikan.
Baca:
Muncul dugaan perintah pembunuhan ini datang dari salah satu pimpinan tertinggi di Arab Saudi meskipun Raja Salman dikabarkan tidak mengetahui sama sekali peristiwa pembunuhan berencana ini.
Mutreb merupakan seorang perwira intelijen militer senior Arab Saudi, yang kerap berpergian mendampingi Putra Mahkota Mohammed Bin Salman. Dia, yang pernah bertugas di Kedutaan Arab Saudi di London, Inggris dan mengenal Khasoggi secara pribadi, terekam dalam berbagai foto rombongan MBS, yang merupakan nama panggilan putra mahkota, di berbagai negara. Mutreb diduga kuat sebagai pimpinan operasi pembunuhan terencana terhadap Khashoggi, yang memiliki status sebagai penduduk AS (US resident).
Baca:
Sedangkan Tubeigy merupakan perwira militer, yang juga menjabat sebagai kepala Dewan Forensik Ilmiah Arab Saudi. Dan Al-Harbi merupakan perwira militer yang dipromosikan sebagai letnan di militer Arab Saudi pada 2017 karena keberaniannya mempertahankan istana putra mahkota di Jeddah dalam sebuah insiden.
Aljazeera melansir munculnya detil baru kasus pembunuhan Khashoggi, 59 tahun, ini berdekatan dengan pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dalam artikel di Washington Post pada akhir pekan lalu.
Erdogan menulis ada dugaan kuat perintah pembunuhan Khashoggi, yang kritis terhadap pengekangan kebebasan berekspresi di Arab Saudi, datang dari level tertinggi pemerintah Arab Saudi.
“Kita harus mengungkap identitas dalang dibalik pembunuhan Khashoggi,” kata Erdogan.
Menurut Aljazeera, otoritas keamanan Turki menduga tim pembunuh ini menggunakan zat asam untuk melarutkan jasad Khashoggi. Dugaan lain, jasad Khashoggi disembunyikan di sebuah sumur di dalam kompleks rumah konsul jenderal itu.
“Ada keprihatinan nyata bahwa para pejabat Saudi tidak terbuka kepada tim investigasi dari Turki,” begitu dilansir Aljazeera.
Dalam pernyataan resmi pertama, seorang jaksa penuntut umum di Turki menjelaskan Khashoggi diserang lalu dibunuh dengan dicekik dan jasadnya dimutilasi segera setelah memasuki gedung konjen Arab Saudi untuk mengurus dokumen terkait rencana pernikahannya. Khashoggi berencana menikahi tunangannya Hatice Cengiz, yang berasal dari Turki.
Media Turki seperti Anadolu dan Yeni Safak serta media global Reuters telah menyebut nama 15 orang anggota tim pembunuh Jamal Khashoggi dari Arab Saudi, yang tiba di Istanbul pada 2 Oktober 2018 menggunakan dua pesawat sewaan Gulfstream dan meninggalkan negara ini pada hari yang sama sore dan malam harinya.