Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurang Tenaga Kerja, Jepang Akan Terima Banyak Pekerja Asing

image-gnews
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berpidato selama sidang ke-73 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa 25 September 2018. [REUTERS]
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berpidato selama sidang ke-73 Majelis Umum PBB di New York, AS, Selasa 25 September 2018. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyetujui rancangan undang-undang untuk membuka pintu bagi lebih banyak pekerja asing karena kekurangan tenaga kerja.

RUU ini mendobrak perdebatan imigrasi, di mana hal ini tabu di Jepang karena etnis homogen Jepang, tetapi masalah penuaan dan menyusutnya populasi telah melunakan pandangan tersebut.

Baca: Tingkatkan Investasi Arab Saudi, Indonesia Gandeng 3 Negara Top

Meskipun Partai Liberal Democratic Party (LDP) dari Shinzo Abe khawatir, parlemen kemungkinan akan mengadopsi revisi RUU guna menghadapi tekanan kuat dari persaingan pasar tenaga kerja.

Mahasiswa Jepang berteriak dan mengangkat tinjunya menjelang perburuan pekerjaan dalam sebuah bursa kerja di Tokyo, Jepang, 1 Maret 2018. REUTERS/Issei Kato

Dilansir dari Reuters, 2 November 2018, undang-undang yang direvisi akan menciptakan dua kategori visa baru untuk warga asing di sektor-sektor yang kekurangan tenaga kerja. Meskipun tidak disebut secara rinci, sektor ini berjumlah puluhan mulai dari pertanian, konstruksi hingga hotel dan perawatan.

Menteri Kehakiman Jepang Takashi Yamashita mengesampingkan batas numerik, tetapi media mengatakan 500.000 pekerja kerah biru dapat diizinkan di masa mendatang, naik 40 persen dari 1,28 juta pekerja asing yang kini membentuk sekitar 2 persen dari tenaga kerja Jepang.

Baca: Resmi Nikahi Pria Biasa, Putri Ayako Lepaskan Status Kekaisaran

Pekerja di golongan visa pertama harus memiliki tingkat keterampilan dan kemampuan bahasa Jepang tertentu. Mereka tidak akan diizinkan untuk membawa anggota keluarga untuk tinggal hingga lima tahun.

Tetapi mereka yang memiliki keterampilan lebih tinggi, yakni golongan kedua, dapat membawa keluarga dan akhirnya mendapatkan tempat tinggal.

Jepang telah lama membuka diri menerima tenaga kerja asing tetapi hanya pekerja profesional dan sangat terampil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk pekerja kasar, pengusaha sebagian besar bergantung pada sistem trainee teknis dan mahasiswa asing yang bekerja paruh waktu.

Dua karyawan terlihat tidur di dalam sebuah restoran cepat saji di Jepang. Tidur di restoran menjadi alternatif bagi pekerja yang pulang kemalaman atau terlalu mabuk saat Jumat malam. Boredpanda.com/David Tesinsky

"Hari ini sangat sulit bagi orang asing untuk mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan," kata Shigeki Yawata, manajer keamanan di perusahaan keamanan Executive Protection Inc, yang telah mempekerjakan pekerja non-Jepang selama belasan tahun.

"Pertandingan Olimpiade akan datang dan pemerintah sedang melakukan tur pariwisata, jadi kami ingin memiliki lebih banyak orang asing juga," tambahnya.

Anggota parlemen LDP menandatangani RUU setelah perdebatan sengit partai di parlemen. Banyak yang mengungkapkan kekhawatiran tentang kejahatan dan efek negatif pada upah. Para politisi oposisi menuduh pemerintah tidak boleh terburu-buru tanpa melindungi hak-hak pekerja asing.

Baca: Gaji Tinggi, Indonesia Berangkatkan 300 Perawat ke Jepang

"Keputusan LDP itu ... didorong oleh bisnis dengan kekurangan pekerja yang serius," kata Toshihiro Menju, direktur pelaksana Pusat Jepang untuk lembaga riset Japan Center for International Exchange.

Abe mengatakan perubahan UU bukan merupakan kebijakan imigrasi, karena tidak mau mengecewakan pendukung konservatifnya.

Sebuah survei baru-baru ini oleh surat kabar Yomiuri, menunjukkan 51 persen pemilih Jepang lebih menyukai membiarkan tenaga kerja asing bukan profesional dan sekitar 43 persen mendukung imigrasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

13 jam lalu

Tunggal putra Jepang Kento Momota saat ditemui di mixed zone Indonesia Open 2023, Selasa, 13 Juni 2023. TEMPO/Randy
Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

1 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

4 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.


Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

4 hari lalu

Pengunjung menikmati keindahan bunga sakura yang bermekaran di tengah pandemi COVID-19 di Taman Ueno di Tokyo, Jepang 30 Maret 2022. REUTERS/Issei Kato
Viral Diduga Turis Indonesia Rusak Pohon Sakura di Jepang, Ketahui Etika Menikmati Hanami

Jika ingin melihat sakura mekar di Jepang dan menikmati keindahannya, silakan melakukannya secara bertanggung jawab dan ikuti aturannya.


Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

9 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.


Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

12 hari lalu

Seorang peserta melihat-lihat toilet umum yang didesain ulang sebagai bagian dari proyek untuk mengubah toilet umum menjadi toilet yang dapat digunakan dengan nyaman oleh semua orang, selama Tur Antar-Jemput Toilet Tokyo, di kawasan Shibuya, di Tokyo, Jepang 4 April 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Toilet Umum di Tokyo jadi Atraksi Wisata, Turis Rela Bayar Rp519 ribu untuk Ikut Tur

Satu perjalanan, peserta akan diajak mengunjungi delapan atau sembilan toilet umum di Tokyo dengan menggunakan mobil.


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

12 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

14 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.