Aljazeera melaporkan pada 26 Maret 2018, setidaknya 10.000 warga Yaman tewas akibat perang, dengan lebih dari 40.000 korban jiwa secara keseluruhan.
Save The Children memperkirakan setidaknya 50.000 anak-anak meninggal pada 2017, dengan rata-rata 130 anak-anak meninggal setiap harinya.
Baca: Dilanda Kelaparan, Warga Yaman Terpaksa Makan Daun
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, telah memperkirakan bahwa serangan udara Koalisi Arab Saudi menyebabkan hampir dua pertiga dari kematian warga sipil yang dilaporkan, sementara Houthi dituduh menyebabkan korban sipil massal karena pengepungan mereka terhadap Taiz, kota terbesar ketiga Yaman.
Dalam foto 25 Agustus 2018 ini, seorang bayi yang menderita kekurangan gizi dimandikan dalam ember di Aslam, Hajah, Yaman. Perang saudara Yaman telah menghancurkan kemampuan negara yang sudah rapuh itu untuk memberi makan penduduknya. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, dan 400.000 anak lain berjuang untuk hidup akibat dari kelaparan. (Foto AP / Hammadi Issa)
International Rescue Comittee (IRC) menyebut Yaman dilanda krisis kemanusiaan terparah di dunia. 22 juta lebih warga Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat kelaparan bersama dengan wabah kolera yang terburuk dalam sejarah dunia moderen.
Sekitar 8 juta lebih warga Yaman kelaparan dan 16 juta orang kehilangan akses kesehatan. Serangan udara terjadi rata-rata satu kali setiap 99 menit selama tiga tahun terakhir, ketika warga sipil Yaman tidak bisa mendapat makan dan perawatan kesehatan, menurut IRC.
Baca: UNICEF: Perang Yaman Neraka Bagi Kehidupan Anak
UNICEF melaporkan 11 juta lebih anak-anak Yaman membutuhkan bantuan. Jumlah ini sepadan dengan jumlah keseluruhan anak-anak Yaman. Anak-anak Yaman dilaporkan tewas setiap 10 menit akibat perang.