TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Jaksa Penuntut di Istanbul, Turki, menduga wartawan Jamal Khashoggi, dicekik lebih dahulu sebelum di mutilasi. Eksekusi dilakukan tak lama setelah dia masuk gedung konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.
Kepala jaksa penuntut menyebut, tindakan yang dilakukan terhadap Khashoggi adalah bagian dari rencana yang sudah disusun. Namun sampai Kamis, 1 November 2018, jasad Khashoggi masih belum ditemukan.
“Jasad korban sudah dipotong-potong dan dihancurkan setelah korban mati lemas. Sesuai dengan rencana yang dibuat sebelumnya, Jamal Khashoggi dicekik sampai meninggal segera setelah dia memasuki kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018,” demikian keterangan kepala jaksa penuntut di Istanbul, seperti dikutip dari edition.cnn.com, Kamis, 1 November 2018.
Baca:Erdogan Minta Arab Saudi Ungkap Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi
Kantor konsulat Arab Saudi di Istambul, Turki. Wartawan, Jamal Khashoggi, dilaporkan hilang setelah terakhir kali terlihat masuk ke kantor konsulat Arab Saudi di Istambul pada Selasa, 2 Oktober 2018. Sumber: Emrah Gurel / AP/nbcnews.com
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Jumat, 26 Oktober 2018, menuntut agar Arab Saudi mengungkap dimana jasad Khashoggi. Erdogan pun meminta agar total 18 terduga pelaku pembunuh Khashoggi yang saat ini ditahan di Arab Saudi, dibawa ke Turki.
Baca: Jaksa Agung Arab Saudi ke Istanbul, Turki Minta Penggeledahan
Sampai Kamis, 1 November 2018, tim penyidik Turki masih mencari jejak dimana jasad Khashoggi. Sumber dekat dengan Kerajaan Arab Saudi mengatakan kepada CNN akhir pekan lalu bahwa jasad Khashoggi tidak ada di tangan orang Arab Saudi. Sebab jasadnya sudah diserahkan ke seorang kolabolator setelah eksekusi pembunuhan dilakukan.
Sebelumnya pada Minggu, 28 Oktober 2018, kepala jaksa penuntut Arab Saudi tiba di Turki. Kantor berita Anadolu mewartakan kepala jaksa tersebut sudah kembali ke Riyadh pada Rabu, 31 Oktober 2018 setelah bertemu kepala jaksa penuntut di Istanbul sebanyak dua kali.
Kantor kejaksaan Istanbul menjelaskan pertemuan sebanyak dua kali itu menciptakan kesepakatan bahwa Turki dan Arab Saudi setuju untuk melakukan investigasi, pencarian dan mengungkap seluruh detil kejadian dari berbagai sudut. Kedua negara juga sepakat membawa siapapun yang bertanggung jawab dalam pembunuhan wartawan senior, Khashoggi, termasuk dalang yang merencanakan pembunuhan ini, harus dibawa ke pengadilan.