TEMPO.CO, Washington - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan telah mengenakan dakwaan kepada sekelompok agen intelijen Cina yang tertangkap mencoba mencuri teknologi pesawat terbang dari perusahaan swasta AS.
Baca:
Ini merupakan dakwaan ketiga dalam dua bulan terakhir dan menunjukkan eskalasi ketegangan antara Amerika dan Cina. Saat ini kedua ekonomi terbesar dunai ini sedang terlibat dua konflik besar yaitu perang dagang dan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan.
Media berbasis di Hong Kong, South China Morning Post, melansir ada 10 orang agen yang dipimpin oleh agen intelijen dari Kementerian Keamanan Negara untuk cabang Provinsi Jiangsu.
Baca:
Baca Juga:
Mereka mencoba meretas sistem komputer di perusahaan AS dan perusahaan Prancis, yang memiliki kantor di Suzhou, China.
Kedua perusahaan swasta ini merupakan manufaktur produk teknologi canggih mesin turbofan untuk mesin pesawat terbang.
Kelompok peretas asal Cina ini juga kedapatan mengincar sejumlah perusahaan AS, yang bergerak dibidang pesawat dan luar angkasa dan memproduksi komponen canggih untuk kedua perusahan tadi.
Baca:
“Ancaman dari aktivitas peretasan yang disponsori pemerintah Cina nyata dan terus menerus,” kata John Brown, agen khusus dari kantor Biro Penyelidik Federal FBI di San Diego, seperti dilansir SCMP pada Rabu, 31 Oktober 2018.
Petugas Intel Cina Xu Yanjun. WCPO
Brown mengatakan,”Hari ini FBI dengan bantuan sektor swasta, internasional dan mitra pemerintah AS, mengirim pesan kuat kepada pemerintah Cina dan pemerintah asing lainnya yang terlibat aktivitas peretasan.”
Kementerian Kehakiman AS melansir nama-nama intel Cina yang terlibat peretasan. Mereka adalah dua agen utama yaitu Zha Rong dan Chai Meng. Lalu ada agen pembantu yaitu Zhang Zhang-gui, Liu Chunliang, Gao Hong Kun, Zhuang Xiaowei, dan Ma Zhiqi.
Baca:
Dakwaan ini menyebutkan ada 12 perusahaan teknologi canggih yang menjadi target para peretas, dengan delapan perusahaan berlokasi di AS dan merupakan ahli dalam manufaktur produk teknologi luar angkasa, dan infrastruktur kritis. Dua perusahaan luar angkasa itu adalah perusahaan Prancis dan satu perusahaan Inggris. Satu nama perusahaan yang disebut dalam dakwaan adalah Capstone Turbines.
Sebelumnya, seperti dilansir CNN, kementerian Kehakiman AS juga mempublikasikan ekstradisi seorang petugas intelijen dari Provinsi Jiangsu, Cina, yang dituding mencoba mencuri rahasia dagang GE Aviation, dan perusahaan luar angkasa AS lainnya. Petugas intel Cina yang bernama Xu Yanjun atau Qu Hui dan Zhang Hui itu dipikat agar mau datang ke Belgia untuk kemudian ditangkap.