TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong peningkatan investasi Arab Saudi dengan mengajak negara itu bermitra dengan 3 negara top di Asia Timur yang telah lama berinvestasi di Indonesia yakni, Cina Jepang, dan Korea Selatan. Ketiga negara itu juga telah lama berinvestasi di Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya.
Kantor Urusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Timur Tengah dan OKI menggagas ide Arab Saudi bermitra dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia setelah melalui sejumlah pembicaraan menunjukkan Arab Saudi enggan sendirian berinvestasi di Indonesia. Negara ini perlu partner untuk menyakinkan mereka.
Baca: Jokowi Kecewa Investasi Arab, Ini Penanaman Modal Saudi di Cina
"Jika Arab Saudi perlu partner untuk menyakinkan mereka, maka Korea Selatan, Jeang, Cina sudah terbiasa di Indonesia. Perusahaan yang ingin masuk ke Indonesia dari Arab Saudi enggan sendiri, tapi kalau berbarengan maka mereka lebih pede. Kita tahu tren ini dari pembicaraan-pembicaraan," kata Alwi Shihab, Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Oki kepada wartawan di sela Simposium bertajuk Increasing Investment Between Indonesia and Saudi Arabia by Engging East Asian Countries (China, Japan, dan South Korea) di Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018.
Menurut Alwi, kerja sama ini akan difokuskan pada sektor turisme selain minyak, real estate, dan gas. Untuk turisme, pengusaha Arab Saudi sedang mencari daerah-daerah yang dapat menjadi destinasi turis Timur Tengah seperti Jawa Barat, Belitung, Bali, dan kawasan Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Mereka mau membangun kompleks turisme di Pelabuhan Ratu dan Sukabumi di Jawa Barat.
"Banyak pengusaha Arab Saudi yang berminat di bidang turisme," ujarnya.
Baca: Kasus Jamal Khashoggi, Forum Investasi Arab Saudi Tetap Digelar
Pengusaha Arab Saudi, Alwi melanjutkan, juga tertarik untuk berinvestasi di bidang real estate. Beberapa proyek real estate bahkan sudah berjalan meski berskala sedang.
Sebaliknya, kata Alwi, jika Cina, Korea Selatan dan Jepang akan berinvestasi di Arab Saudi, maka Indonesia akan diajak bermitra.
"Misalnya, Jepang ingin investsi di bidang apa saja. Kita harapkan Jepang berkonsultasi dengan Indonesia untuk bisa mengajak Arab Saudi. Begitu juga kalau mereka mau investasi di Arab Saudi, kita harapkan mereka mengajak Indonesia sehingga ada sinergi nantinya. Ini langkah awal dan mereka menyambut baik hal ini," ujar Alwi.
Menurut Alwi, inisiatif Kantor Urusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Oki berawal dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia yang memberi motivasi kepada perusahan-perusahaan Arab untuk datang ke Indonesia. Bahkan setelah kunjungan raja Salman, dibentuk Dewan Bisnis Arab Saudi dan Indonesia untuk melihat peluang kerja sama.
Baca: Arab Saudi Tertarik Investasi di Pariwisata Sumatera Barat
Arab Saudi juga menunjuk Indonesia sebagai destinasi investasi.
"Tinggal sampai di mana kita bisa tanggap dan birokrasi tidak menghambat, karena terus terang masih ada keluhan yang senantiasa kita dengar tapi kita berkejaran dengan paket ekonomi pemerintah yang telah menghasilkan banyak kemajuan, tetapi tidak bisa sekaligus dalam waktu dekat bisa semua teratasi."
Deputi Kepala Misi Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Yahya Al-Qahtani mengatakan, negaranya mendukung inisiatif Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Oki.
"Arab Saudi mendukung segala hal di bidang investasi dengan negara-negara lain," kata Yahya.
Menurutnya, Cina, Jepang, dan Korea Selatan juga negara penting tidak hanya bagi Arab Saudi tapi juga di dunia dan ketiganya merupakan anggota G-20.
Dukungan juga disampaikan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang- beom dengan menyatakan pihaknya menunggu tawaran kerja sama investasi antara Indonesia - Arab Saudi dengan Korea Selatan, seraya menekankan kerja sama tidak diarahkan pada persaingan, tapi kolaborasi.