TEMPO.CO, Istanbul –Jaksa Agung Arab Saudi, Saud al-Mojeb bertemu dengan kepala Jaksa Penuntut Umum Istanbul, Irfan Fidan, untuk membahas temuan terkini dari investigasi kasus pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Baca: Jasad Wartawan Jamal Khashoggi Diduga Dibuang ke Sumur
Pertemuan berlangsung di kantor pengadilan Caglayan di Istanbul. Al Mojeb datang pada Ahad akhir pekan lalu dan ditemani rombongan delegasi.
“Pertemuan tetutup itu berlangsung selama sekitar satu jam 15 menit,” begitu dilansir media Anadolu, Senin, 29 Oktober 2018 waktu setempat.
Al Mojeb membuat pernyataan mengejutkan pada pekan lalu saat dia mengumumkan di stasiun televisi di Arab Saudi bahwa Jamal Khashoggi, 59, tewas karena pembunuhan berencana.
Baca: Bikin Lelucon Soal Jamal Khashoggi, Presiden Ceko Dikecam
Pernyataan ini berbeda dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi sepekan sebelumnya bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul melawan 15 orang, yang akan menjemputnya kembali ke Riyadh.
Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Pernyataan kemenlu Saudi ini juga berbeda dengan pernyataan pemerintah Saudi dua pekan sebelumnya, yang menyatakan Khashoggi telah meninggalkan kantor Konjen Saudi pada 2 Oktober 2018 setelah mengurus dokumen untuk persiapan pernikahannya.
Baca: Erdogan Tuntut Arab Saudi Jawab 5 Pertanyaan Soal Jamal Khassoggi
Khashoggi rencananya bakal menikah dengan tunangan asal Turki, Hatice Cengiz, yang ikut menemaninya ke konjen pada hari itu dan menunggu di depan pintu gerbang konsulat.
Otoritas Turki menyatakan kuat dugaan Jamal Khashoggi tewas terbunuh oleh tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang tadi berdasarkan rekaman audio.
Tim pembunuh ini, yang sebagiannya merupakan pejabat intelijen Saudi, tiba di Bandara Ataturk pada 2 Oktober 2018 dengan menyewa dua pesawat jet gulfstream. Kedua pesawat itu kembali ke Riyadh pada sore dan malam hari pada hari kedatangannya.
Baca: Uni Eropa Serukan Investigasi Internasional Kasus Jamal Khashoggi
Presiden Turki, yang berkoordinsi dengan Raja Salman dari Arab Saudi, secara tegas meminta semua pembunuh Khashoggi diekstradisi ke Istanbul untuk menjalani persidangan. Dia meminta Arab Saudi tidak menutup-nutupi kasus ini lagi termasuk mengenai siapa pemberi perintah pembunuhan.
Sheikh Saud Al Mojeb, jaksa agung Saudi. suchtv.pk
Pemerintah Saudi memberhentikan 5 pejabat tinggi termasuk penasehat Putra Mahkota Pangeran Mohammed yaitu Saud al Qahtani, yang membidangi keamanan internet, dan Deputi Kepala Intelijen Mayor Jenderal Ahmed al Assiri pasca terungkapnya pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi.