Tiga Serangan ke Sinagoga di Amerika, Inggris dan Swedia

TEMPO.CO, Pittsburgh - Peristiwa penembakan massal terhadap jamaah Sinagoga Tree of Life pada Sabtu, 27 Oktober 2018 merupakan peristiwa serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi di Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters.

Robert Bowers, 46 tahun, memasuki ruang sinagoga pada Sabtu pagi, 27 Oktober 2018, sambil meneriakkan kalimat anti-semit dan mulai menembaki para jamaah, yang mayoritas berusia lanjut.

Bowers mempersenjatai dirinya dengan senapan serbu semiotomatis AR-15 dan tiga pistol. Sebelum melakukan aksinya, Bowers pernah mengunggah foto pistol bermerek Glock miliknya di jejaring sosial Gab, yang mirip Twitter.

Berikut ini 3 serangan ke sinagoga, yang menjadi tempat ibadah komunitas Yahudi: 

1. Sinagoga New York --- Tiga orang remaja diduga sebagai pelaku pembakaran Sinagoga berusia 150 tahun, yang terletak di Lower East Side, New York, pada Mei 2017. Para pelaku terekam kamera CCTV terlihat meninggalkan gedung sinagoga pada malam hari hanya beberapa menit sebelum api membakar keseluruhan gedung. Bangunan yang didirikan sebagai landmark pada 1967 merupakan kuil tertua dari aliran Judaisme Askhenazi. Sebelum terbakar, jamaah sedang membahas rencana mengaktifkan kembali sinagoga itu, sepeti dilansir media Yahudi bernama Forward.

2. Sinagoga Gothenburg --- Pengadilan Swedia memvonis tiga orang bersalah karena mencoba membakar sinagoga di Kota Gothenburg, yang merupakan kota kedua terbesar di negara itu, pada Desember 2017. Dua lelaki divonis dua tahun penjara dan satu orang divonis 15 tahun. Kasus ini melibatkan dua orang Palestina dan seorang keturunan Suriah. Menurut jaksa, ketiganya bagian dari sekelompok orang yang mengenakan topeng lalu melempari gedung sinagoga sebagai bentuk protes keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

3. Sinagoga Exeter --- Seorang lelaki bernama Tristan Morgan, 51 tahun, dikenai dakwaan mencoba membakar gedung Sinagoga Exeter, yang merupakan sinagoga ketiga tertua di Inggris seperti dilansir media Jewish Chronicle pada 24 Juli 2018. Polisi tiba di lokasi setelah jamaah menelpon ada orang yang mencoba menuangkan cairan untuk membakar gedung sinagoga, yang berusia lebih dari 250 tahun itu. Motif serangan ini adalah anti-semit dan kejahatan kebencian.