TEMPO.CO, Pittsburgh – Pengadilan memerintahkan penahanan tersangka Robert Bowers, 46 tahun, tanpa jaminan dalam kasus penembakan massal Sinagoga Tree of Life, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, dalam sidang perdana di pengadilan federal.
Baca: Penembakan Sinagog, Ribuan Orang Padati Acara Berkabung
Kasus penembakan massal ini merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah komunitas Yahudi AS.
“Robert Bowers membunuh 11 orang yang sedang melaksanakan keyakinan agamanya,” kata Scott Brady, jaksa Distrik Barat Pennsylvania, setelah sidang perdana sambil menambahkan juri agung akan mendengarkan detil kejahatan Bowers dalam waktu 30 hari, seperti dilansir Reuters, Senin, 29 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca: Pelaku Penembakan Sinagog Unggah Koleksi Senjata Sebelum Beraksi
Brady juga mengatakan,”Dalam investigasi ini, kami menangani kasus ini sebagai kasus kebencian.” Seperti dilansir CNN, apakah kasus penembakan massal ini juga bisa dianggap sebagai kasus terorisme domestik, Brady mengatakan akan diperlukan bukti yang menunjukkan tersangka mencoba melaksanakan ideologi tertentu lewat cara kekerasan.
Robert Bowers, pelaku penembakan sinagog idi Pittsburgh [Sky News]
Bowers memasuki ruang pengadilan dengan mengenakan seragam tahanan berwarna biru dan duduk di kursi roda dengan salah satu kakinya terbalut. Tatapannya terlihat lurus ke depan. Petugas lalu membuka borgol dan membiarkannya menandatangani sejumlah dokumen selama beberapa menit sebelum memasang borgol itu lagi.
Baca: Donald Trump Mau Penembak Sinagog Pittsburgh Dihukum Mati
Hakim Robert C. Mitchell bertanya kepada Bowers apakah dia merupakan terdakwa dalam kasus ini, yang dijawab Bowers,”Ya, saya.” Bowers akan menjalani sidang kedua pada Kamis pekan ini. Bowers menghadapi 29 dakwaan pelanggaran federal termasuk upaya pembunuhan dan terancam hukuman mati.
Jaksa meminta penahanan Bowers tanpa jaminan karena dia berisiko melarikan diri. Dia juga dianggap berpotensi menghambat proses penegakan hukum, bisa mengancam, melukai, mengintimidasi para saksi dan juri.
Baca:
Pria Bersenjata Api Tembaki Sinagog, 11 Jamaah Yahudi Tewas
Bowers menyerah kepada otoritas setelah terlibat baku tembak yang mengenai kakinya. Saat itu, dia mencoba melarikan diri dari Sinagoga Tree of Life setelah menembak mati 11 orang jamaah yang sedang beribadah dan mayoritas adalah kaum manula.
Bowers memasuki gedung sinagoga dengan membawa senapan serbu semiotomatis AR-15 dan tiga pistol, yang semuanya digunakan untuk menembaki para korban. Dia meneriakkan kalimat anti-semit saat melakukan pembantaian itu, selain mengunggah pernyataan serupa di sosial media sebelum beraksi.