TEMPO.CO, Istanbul – Beberapa anggota tim pembunuh dari Arab Saudi terkait pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi merokok dan menenggak minuman beralkohol dalam perjalanan dari kantor Konsulat Jenderal Saudi ke Bandara Ataturk pada 2 Oktober 2018.
Baca: Bos CIA Disebut Dengar Rekaman Audio Pembunuhan Jamal Khashoggi
“Seorang supir taksi mengatakan salah satu penumpang dari kantor Konjen Saudi ke bandara adalah seorang petugas intelijen yang dekat dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed Bin Salman,” begitu dilansir media Haber Turki seperti dikutip Sunday Times dan Daily Mail pada Ahad, 28 Oktober 2018 waktu setempat.
Supir taksi yang tidak diungkap identitasnya ini mengatakan para penumpangnya itu terlihat senang dalam perjalanan pulang dari konjen ke bandara.
Baca: Hatice Cengiz: Jamal Khashoggi Khawatir saat Datangi Konjen Saudi
Otoritas keamanan Turki, seperti dilansir Anadolu, mengatakan ada tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Mereka tiba di Istanbul dengan menyewa dua pesawat jet Gulfstream pada 2 Oktober 2018, yang merupakan tanggal Khashoggi mendatangi kantor konjen. Khashoggi ingin mengurus dokumen yang menyatakan dia telah menceraikan istrinya di Saudi sehingga bisa menikah dengan tunangannya Hatice Cengiz, yang berasal dari Turki.
Baca:
Arab Saudi Dikecam Larang Bepergian Keluarga Jamal Khashoggi
Pemerintah Arab Saudi, yang awalnya membantah Khashoggi tewas, sekarang telah mengakuinya. Saudi juga mengubah cerita bahwa Khashoggi tewas karena berkelahi dengan para penjemputnya itu menjadi kolumnis Washington Post itu tewas karena pembunuhan berencana.
Baca: Erdogan: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Diadili di Turki
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah meminta Saudi menyerahkan 18 orang tersangka agar diadili di Turki dan mengungkap dimana jasad Jamal Khashoggi, yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.