TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan pria yang masuk ke sinagog di Pittsburgh dan menembaki 11 jamaah pria dan perempuan dengan senapan serbu AR-15 harus dijatuhi hukuman mati.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, 28 Oktober 2018, Trump mengatakan pelaku Robert Bowers, dan orang-orang lain yang terlibat dengan kejahatan serupa, tidak boleh menunggu hukuman mati bertahun-tahun, dan harus dieksekusi secepatnya.
Baca: Tembaki Sinagog, Pelaku: Semua Yahudi Harus Mati
Trump mengatakan di sebuah rapat umum di Murphysboro, Illinois, bahwa penembakan tersebut adalah serangan terhadap kemanusiaan, dan memerintahkan semua bendera di gedung-gedung federal di seluruh negeri agar dikibarkan setengah tiang.
Robert Bowers, pelaku penembakan sinagog idi Pittsburgh [Sky News]
Bowers telah dijerat dengan 29 dakwaan tindak pidana, termasuk 11 pembunuhan dan ujaran kebencian, karena menyerbu Sinagog Yahudi "Tree of Life" di Squirrel Hill, Pittsburgh, pada Sabtu pagi 27 Oktober, dan menembak mati jamaah saat ibadah Sabat.
Dakwaan lainnya termasuk pelanggaran senjata dan tuduhan Bowers melukai polisi secara serius, dan menghalangi kegiatan agama.
Baca: Penembakan Massal di Amerika Serikat, 6 Tewas
Tersangka, mengunggah ujaran kebencian anti-Semitisme di media sosial beberapa jam sebelum serangan, yang juga melukai enam lainnya, termasuk empat petugas polisi yang menyerbu gedung sinagog saat pelaku menembakan peluru dari lantai tiga.
Dia juga telah didakwa di pengadilan negara bagian, dan jika terbukti bersalah akan divonis suntik mati di Pennsylvania dan oleh pemerintah federal.
Petugas kepolisian berjaga di TKP penembakan Sinagog Pittsburgh setelah pelaku ditahan. [REUTERS]
Pemerintah federal menerapkan kembali hukuman mati pada 1988. Sejak saat itu, pemerintah telah menghukum mati tiga narapidana. Saat ini ada 62 tahanan di hukuman mati menunggu eksekusi.
Scott W. Brady, Jaksa Agung AS untuk Distrik Barat Pennsylvania, mengumumkan dakwaan pada Sabtu malam, sekitar 12 jam setelah Robert Bowers menembaki sinagog Tree of Life.
Baca: Penembakan Massal di Amerika, 17 Siswa Sekolah Tewas
Sebelumnya pada hari yang sama, Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan bahwa pemerintah federal akan mengajukan hukuman mati.
Presiden Donald Trump menggemakan sentimen itu, meskipun dia tidak percaya bahwa kontrol senjata akan mencegah tragedi itu.
Petugas polisi menjaga sinagog Tree of Life setelah pelaku menembaki sinagog di Pittsburgh, Pennsylvania, AS, 27 Oktober 2018. [REUTERS / John Altdofer]
Dia berspekulasi bahwa jumlah korban tewas di Pittsburgh bisa diantisipasi jika seorang penjaga bersenjata ditempatkan di sinagog. Trump mengatakan kontrol senjata tidak ada hubungannya dengan penembakan sinagog Yahudi Pittsburgh, tetapi mengatakan jika mereka memiliki perlindungan di dalam, hasilnya akan jauh lebih baik.
Baca: Jaksa Agung AS Usulkan Ini untuk Pengetatan Senjata Api
Donald Trump juga mengatakan anggota parlemen harus memperketat hukuman mati ke dalam pemembunuhan di tempat-tempat ibadah seperti gereja dan sinagog Yahudi agar pelaku membayar aksinya dengan harga yang tinggi.