Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Sakit di Korea Utara Benarkan Otto Warmbier Disiksa

Reporter

image-gnews
Otto Warmbier, dikawal petugas usai mengikuti sidang di pengadilan tinggi Korea Utara di Pyongyang, 16 Maret 2016. Warmbier menyebut seorang kenalannya yang anggota gereja setempat, menawarkan sebuah mobil bekas senilai US$ 10 ribu (Rp 133 juta). AP/Jon Chol Jin
Otto Warmbier, dikawal petugas usai mengikuti sidang di pengadilan tinggi Korea Utara di Pyongyang, 16 Maret 2016. Warmbier menyebut seorang kenalannya yang anggota gereja setempat, menawarkan sebuah mobil bekas senilai US$ 10 ribu (Rp 133 juta). AP/Jon Chol Jin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Rumah Sakit Pyongyang Friendship membuat pengakuan bahwa Otto Warmbier, 22 tahun, meninggal akibat penyiksaan, bukan keracunan makanan. Warmbier meninggal pada tahun lalu setelah ditahan oleh Pyongyang atas tuduhan melakukan propaganda

"Dokter dari Amerika Serikat yang datang untuk membantu pemulangan Warmbier menulis indikator kesehatan Warmbier semuanya normal dan memasukkan sebuah surat ke rumah sakit kami hasil diagnosa mereka. Pertanyaannya adalah apa motif dokter Amerika itu mencoba membuat cerita yang berbeda pada poin ini terkait penyebab kematian Warmbier. Seharusnya tidak ada pengaruh atau kepentingan politik dalam hal ini," tulis kantor berita Korean Central atau KCNA, mengutip pernyataan Direktur Rumah Sakit Pyongyang Friendship, yang namanya tidak dipublikasi.

Baca: 10 Warga AS yang Pernah Dibui di Korea Utara

KCNA dalam laporannya menulis pada saat pembebasannya, indikator kesehatan Warmbier ditulis semuanya normal. Dengan begitu, harus ada sebuah penyelidikan penyebab kematian tiba-tiba Warmbier setelah tiba di Amerika Serikat.

Laporan KCNA itu muncul beberapa jam setelah stasiun radio Voice of Amerika memberitakan laporan sebuah gugatan hukum yang diajukan oleh orang tua Warmbier yang sangat yakin putra mereka telah mengalami penyiksaan dalam masa penahanannya. Diantara bukti yang diajukan adalah pernyataan mantan dokter gigi Warmbier yang melihat adanya trauma pada gigi-gigi Warmbier.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Penyebab Kematian Mahasiswa AS yang Ditahan Korea Utara

Dikutip dari Reuters, Minggu, 28 Oktober 2018, Daniel Kanter, Neurologist, mengatakan Warmbier mengalami kerusakan otak setelah berhentinya aliran darah ke otak selama hampir 20 menit. Warmbier juga mengalami cidera yang sangat luas dengan dugaan personel medis tidak segera melakukan intervensi saat luka terjadi.

Korea Utara sebelumnya mengklaim Warmbier mengalami keracunan makanan dan sulit menelan. Namun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, curiga Warmbier telah disiksa.

Warmbier yang berstatus mahasiswa kembali ke Amerika Serikat dalam keadaan koma. Dia ditahan oleh pemerintah Korea Utara saat berlibur ke negara itu atau persisnya saat dia mencopot sebuah spanduk politik. Tindakannya itu membuat Pyongyang marah.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.