TEMPO.CO, Washington – Putra dari kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, telah meninggalkan Arab Saudi dan tiba di Amerika Serikat.
Baca:
Uni Eropa Serukan Investigasi Internasional Kasus Jamal Khashoggi
Salah Bin Jamal Khashoggi, yang memiliki dua kewarganegaraan yaitu AS dan Arab Saudi, sempat tertahan sehingga tidak bisa meninggalkan Saudi setelah paspornya dibatasi pemerintah Saudi sejak beberapa bulan lalu.
Baca:
Arab Saudi Dikecam Larang Bepergian Keluarga Jamal Khashoggi
Juru bicara kementerian Luar Negeri AS mengatakan, seperti dilansir CNN, Menlu Mike Pompeo, mendesak pemerintah Saudi untuk membiarkan putra Khashoggi berpergian. Deputi juru bicara Kemenlu, Robert Palladino, mengatakan AS merasa senang Salah Bin Jamal Khashoggi diizinkan untuk meninggalkan negaranya.
Baca:
Menlu Turki Desak Arab Saudi Jelaskan Pembunuhan Jamal Khashoggi
Salah Khashoggi merupakan putra tertua dari kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, yang tewas dalam pembunuhan berencana di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul Turki pada 2 Oktober 2018. Hingga kini, jasad Khashoggi belum diketahui keberadaannya.
Anadolu melansir Menteri Luar Negeri, Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan pemerintah tidak berniat untuk membawa kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi ini ke pengadilan internasional.
Baca:
Jaksa Agung Saudi Sebut Pembunuhan Jamal Khashoggi Terencana
“(Namun) Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban,” kata Cavusoglu sambil mendesak pemerintah Arab Saudi memberikan penjelasan tuntas mengenai kasus ini seperti dilansir Hurriyet Daily News pada Kamis, 25 Oktober 2018.
“Siapa yang memberikan perintah? Dimana mayatnya? Anda mengakui mereka melakukannya tapi kenapa mereka tidak mengatakan dimana? Keluarga korban ingin mengetahui soal ini dan memberikan penghormatan terakhir,” kata Cavusoglu soal kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.