TEMPO.CO, Jakarta - Dewan HAM dan Keadilan Jenewa meminta otoritas Arab Saudi untuk secepatnya mencabut larangan bepergian yang diberlakukan untuk keluarga jurnalis Jamal Khashoggi.
Dewan HAM dan Keadilan Jenewa dalam pernyataannya yang dimuat di Al Khaleej Online dan dikutip Middle East Monitor pada 24 Oktober 2018 mengecam aparat Riyadh karena melarang keluarga Khashoggi bepergian.
Baca: Tubuh Jamal Khashoggi Diduga Ditemukan di Rumah Konjen Arab Saudi
Anak Khashoggi, Salah, juga dipaksa untuk menerima ucapan duka cita dari raja Arab Saudi King Salman bin Abdulaziz dan putra mahkota Mohammed bin Salam pada har Selasa lalu.
"Setiap orang berhak untuk bergerak secara bebas dan bertempat tinggal di sepanjang perbatasan setiap negara. Setiap orang berhak untuk keluar ke negara mana saja termasuk negaranya, dan kembali ke negaranya," ujar Dewan Jenewa seraya menyebut tindakan Arab Saudi terhadap keluarg Khashoggi sebagai pelanggaran Deklarasi HAM Universal.
Baca: Erdogan: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Diadili di Turki
Dewan HAM dan Keadilan Jenewa mengatakan, larangan bepergian kepada keluarga Khashoggi merupakan kelanjutan dari kejahatan mengerikan yang dialami Khashoggi yang menambah buruk rekam jejak Saudi dalam hal besarnya pelanggaran HAM.
Dewan Jenewa mempertanyakan alasan di balik larangan itu. "Kecuali ada yang sedang mereka sembunyikan dan mereka takut keluarga ini akan membukanya untuk memunculkan opini publik itnernasional bahwa mereka merasa aman di luar kerajaan."
Baca: Bunuh Jamal Khashoggi Hingga Culik PM Lebanon, Siapa Al-Qahtani?
Menurut Dewan Jenewa, Arab Saudi sepenuhnya bertanggung jawab untuk pembunuhan jurnalis yang diketahui posisinya sebagai oposisi.
Jamal Khashoggi tiba di konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki pada hari Selasa, 2 Oktober 2018 dengan maksud mengurus pernikahannya dengan tunangannya warga Turki. Sejak itu ia menghilang dan kemudian diketahui disiksa dan dibunuh di dalam konsulat itu. Berdasarkan rekaman audio dari jam tangan Apple milik Jamal Khashoggi, aparat polisi Turki menduga Khashoggi disiksa dan dimutilasi saat masih hidup. Belum diketahui motif dari pembunuhan sadis jurnalis yang memilih jadi eksil di Amerika Serikat sejak setahun lalu.