TEMPO.CO, Jakarta - Mohammed bin Salman diduga berupaya menutupi pemberitaan tentang Jamal Khashoggi dari Raja Salman dengan mengalihkannya dari berita di TV ke saluran berita yang dikelola pemerintah Arab Saudi.
Reuters melaporkan pada 20 Oktober 2018, menurut lima sumber yang dekat dengan lingkaran keluarga kerajaan Saudi, awalnya Raja Salman, yang telah menyerahkan roda pemerintahan sehari-hari Arab Saudi kepada putranya, Mohammed bin Salman, yang biasa dikenal sebagai MBS, tidak menyadari sejauh mana perkembangan krisis Jamal Khashoggi, selain dari media Arab Saudi.
Baca: Pria Pengawal MBS di Konsulat Saat Jamal Khashoggi Dibunuh
Menurut dua sumber yang mengetahui urusan di dalam kerajaan Saudi, ketidaktahuan Raja Salman atas perkembangan kasus ini dikarenakan ajudan Mohammed bin Salman telah mengarahkan raja untuk menonton berita Khashoggi di saluran TV Saudi, yang dikelola kerajaan.
Jamal Khashoggi. Middle East Monitor/Handout via REUTERS
Baca Juga:
Namun upaya MBS menutupi perkembangan kasus Jamal Khashoggi berubah saat krisis semakin memanas.
"Bahkan jika MBS ingin menjauhkannya (berita Kashoggi) dari raja, dia tidak bisa karena cerita tentang hilangnya Khashoggi ada di semua saluran TV Arab dan Saudi yang diawasi oleh raja," ungkap salah satu dari lima sumber.
Baca: Intelijen AS Yakin MBS Terlibat Kasus Jamal Khashoggi
"Raja mulai meminta ajudannya dan MBS tentang hal itu. MBS harus memberitahunya dan memintanya untuk campur tangan ketika kasus Khashoggi menjadi krisis global," kata sumber tersebut.
Kamis lalu pada 11 Oktober, Raja Salman mengirim asistennya yang paling tepercaya, Pangeran Khaled al-Faisal, gubernur Mekah, ke Istanbul untuk mencoba meredakan krisis.
Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir
Selama kunjungan Pangeran Khaled, Turki dan Arab Saudi setuju untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk menyelidiki hilangnya Khashoggi. Kemudian Raja Salman memerintahkan jaksa penuntut umum Saudi untuk membuka penyelidikan berdasarkan temuannya.
Sejak ia naik tahta pada Januari 2015, raja telah memberi Mohammed bin Salman, putra kesayangannya, otoritas untuk menjalankan roda pemerintahan Arab Saudi. Namun intervensi terbaru raja mencerminkan keresahan yang berkembang di antara beberapa anggota istana tentang kemampuan MBS untuk memerintah, ungkap lima sumber.
Baca: 7 Terduga Pembunuh Jamal Khashoggi Pengawal Mohammed bin Salman
Mohammed bin Salman, yang masih berusia 33 tahun, telah menerapkan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi sejak ditunjuk oleh ayahnya, termasuk mengakhiri larangan mengemudi bagi perempuan dan membuka bioskop di kerajaan yang dikenal paling konservatif.
Namun Mohammed bin Salman juga meminggirkan anggota senior keluarga kerajaan dan mengontrol badan-badan keamanan dan intelijen Saudi.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS
Reformasi MBS disertai dengan penindasan terhadap perbedaan pendapat, pembersihan atas kekuasaan bangsawan dan pengusaha atas tuduhan korupsi, dan perang mahal di Yaman.
"Bahkan jika dia adalah putra kesayangannya, raja perlu memiliki pandangan komprehensif untuk kelangsungan hidupnya dan kelangsungan hidup keluarga kerajaan," kata sumber Saudi keempat yang memiliki hubungan ke istana kerajaan.
Baca: Mike Pompeo Diduga Dengar Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi
Pada akhirnya penghilangan Jamal Khashoggi telah menodai reputasi Mohammed bin Salman, ditambah intervensi Raja Salman, dan memunculkan pertanyaan di antara sekutu Barat dan beberapa orang Saudi tentang kepemimpinannya atas Arab Saudi.