TEMPO.CO, Jakarta - Israel memberikan dukungannya kepada Arab Saudi yang membantah tuduhan bahwa Mohammed bin Salman memerintahkan penculikan dan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Seorang sumber keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya membuat pernyataan ke situs berita milik Saudi, Elaph, yang sebelumnya mencoba untuk mewawancarai beberapa tokoh dan petinggi Israel pada Selasa 16 Oktober.
Baca: Indonesia Angkat Bicara Kasus Lenyapnya Jamal Khashoggi
"Israel tidak mempercayai laporan tentang Khashoggi yang dimuat oleh Turki dan lebih percaya pada apa yang dikatakan Arab Saudi," kata pejabat keamanan Israel tersebut, dikutip dari Ahval News, 19 Oktober 2018.
Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir
Ini adalah pernyataan pertama yang diungkapkan oleh seorang pejabat Israel sejak Jamal Khashoggi menghilang pada 2 Oktober, ketika Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul.
Para pejabat Turki telah membocorkan beberapa rincian mengerikan tentang dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi, yang menjadi topik utama media internasional. Keluarga kerajaan Arab Saudi menyangkal keterlibatan apapun atas hilangnya Jamal Khashoggi atau tuduhan pembunuhannya.
Baca: Donald Trump Curiga Wartawan Jamal Khashoggi Sudah Tewas
Sementara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menduga Jamal Khashoggi sudah meninggal. Kendati begitu, Trump masih ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Trump mengaku sejak awal dia menduga Khashoggi sudah dibunuh.
"Sepertinya begitu (dibunuh). Sungguh menyedihkan," kata Trump, beberapa jam setelah mendapat laporan dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, seperti dikutip dari Reuters.
Namun Israel, seperti halnya Rusia, belum mau menyimpulkan sebelum mendapat bukti dan fakta dari penyelidikan kasus Jamal Khashoggi.
Baca: Vladimir Putin Tanggapi Kasus Jamal Khashoggi
"Laporan itu tidak didasarkan pada bukti atau fakta dan muncul di tengah liputan pers sensasional, serta permusuhan politik dari beberapa negara yang bersangkutan," kata sumber Israel itu.
"Israel tertarik dengan kasus Jamal Khashoggi, tetapi belum mengambil posisi karena menunggu hasil penyelidikan gabungan antara Turki dengan Arab Saudi serta penyelidikan internal Arab Saudi," tambah sumber tersebut.
AHVAL NEWS | REUTERS | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA