TEMPO.CO, Istanbul – Sebelas penyelidik dari Arab Saudi tiba di rumah dinas Konsul Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, untuk menginvestigasi kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi pada Rabu, 18 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca:
Mereka tiba dalam rombongan empat kendaraan sipil dan satu kendaraan dinas di rumah Konsul Jenderal, Mohammad al-Otaibi, yang meninggalkan Turki ke ibu kota Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa, 16 Oktober 2018.
Tim investigasi dari Turki juga tiba di rumah konsul pada saat yang sama. Mereka terdiri dari unit investigasi tempat kejadian perkara, spesialis dari direktorat cabang anti-teror di Provinsi Istanbul, pelaksana kepala jaksa, dan kepala jaksa penuntut umum.
Baca:
“Mereka mulai melakukan pencarian di lokasi setelah menutup gedung itu dan membawa sejumlah peralatan ke dalam tempat tinggal konsul,” begitu dilansir Anadolu pada Rabu, 17 Oktober 2018.
Sebagian petugas terlihat sedang memeriksa bagian atap bangunan dari tempat tinggal. Petugas juga menggunakan drone untuk mengambil gambar gedung dan lokasi dari atas.
Baca:
Belakangan satu unit olah TKP juga tiba di gedung Konjen Saudi. Tim mulai memeriksa taman dari gedung dan sebuah tim pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk mengeringkan kolam di dalam kompleks. Unit ini membawa kain terpal ke dalam kompleks gedung.
Seperti dilansir Reuters, jurnalis Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis dari Washington Post, dinyatakan raib pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki kantor Konjen Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus sejumlah dokumen.
Baca:
Otoritas keamanan Turki mendapatkan rekaman suara dari jam tangan Apple yang dipakai Khashoggi dan rekaman lainnya, yang menunjukkan pemegang izin penduduk di AS ini ditangkap lalu diinterogasi oleh sejumlah petugas Saudi. Rekaman itu juga menunjukkan Khashoggi dibunuh lalu mayatnya dimutilasi untuk menghilangkan jejak.
Otoritas Turki juga mendapatkan informasi ada dua pesawat sewa yang tiba dari Saudi pada 2 Oktober. Keduanya berisi sejumlah petugas intelijen Saudi dan dokter yang totalnya berjumlah 15 orang. Mereka ini diduga sebagai tim pembunuh yang telah menewaskan Jamal Khashoggi, yang dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah Arab Saudi.