TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang dari regu pembunuh Jamal Khashoggi diduga orang dekat Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.
Dilansir dari Middle East Eye, 17 Oktober 2018, Turki merilis nama dan identitas 15 warga Arab Saudi yang diduga terlibat menghilangkan dan menewaskan jurnalis Jamal Khashoggi.
Baca: Jamal Khashoggi Hilang, Putra Mahkota Dituding Pemberi Perintah
Salah satu terduga pembunuh Khashoggi, Maher Abdulaziz Mutreb, adalah diplomat yang beberapa kali melakukan perjalanan dengan putra mahkota, Mohammed bin Salam yang dikenal sebagai MBS.
Maher Abdulaziz Mutreb terlihat dalam kunjungan Mohammed bin Salman. [hurriyetdailynews.com]
Dia adalah bagian dari rombongan MBS ketika putra mahkota melakukan tur ke Amerika Serikat awal tahun ini. The Times menunjukkan gambar Mutreb dengan MBS pada tur di Boston, Houston dan markas PBB di New York.
Tersangka lain adalah Abdulaziz Mohammed al-Hawsawi yang bekerja sebagai pengawal pribadi MBS, menurut laporan Times. Dua tersangka lainnya, Thaar Ghaleb al-Harbi dan Muhammed Saad Alzahrani, juga beroperasi sebagai pengawal kerajaan Saudi.
Baca: Rekaman 11 Menit Ini Ungkap Jamal Khashoggi Disiksa dan Dibunuh
Kemudian, Salah al-Tubaigy, bekerja sebagai kepala Dewan Ilmiah Arab Saudi dan mengkhususkan diri dalam bidang autopsi. Hurriyet Daily News melaporkan, al-Tubaigy adalah dokter forensik yang memegang posisi senior di Kementerian Dalam Negeri Saudi dan lembaga medis. Tokoh ini memiliki jabatan tinggi sehingga dia hanya bisa diperintahkan oleh otoritas Saudi yang berpangkat tinggi.
Maher Abdulaziz Mutreb terekam kamera pengawas tiba di Turki dengan pesawat jet pribadi pada pukul 3.38 pagi dan pergi pada pukul 5.49 sore waktu Turki.[www.hurriyetdailynews.com]
Seorang sumber Turki mengatakan kepada Middle East Eye, al-Tubaigy memotong tubuh Khashoggi di atas meja kerja di konsulat Arab Saudi di Istanbul ketika Jamal Khashoggi masih hidup.
Baca: Ahli Forensik Arab Saudi Mutilasi Jurnalis Jamal Khashoggi
Seorang mantan diplomat senior Amerika Serikat mengatakan kepada Washington Post pada Sabtu 13 Oktober, bahwa operasi semacam ini tidak akan pernah terjadi tanpa persetujuan MBS.
Jamal Khashoggi. Middle East Monitor/Handout via REUTERS
Arab Saudi membantah keras keterlibatan apa pun atas hilangnya Jamal Khashoggi dan mengatakan bahwa Jamal Khashoggi telah meninggalkan konsulat setelahnya. Arab Saudi tidak menunjukkan bukti Jamal Khashoggi keluar gedung konsulat dan mengatakan bahwa kamera pengawas di konsulat tidak merekam kepergian Khashoggi.
Baca: Kasus Jamal Khashoggi Picu Kenaikan Minyak Dunia
Jamal Khashoggi, seorang jurnalis senior, pengkritik kerajaan Saudi dan kolumnis Washington Post, menghilang pada 2 Oktober setelah memasuki konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengambil dokumen untuk mempersiapkan pernikahannya dengan tunangannya, warga Turki.