TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, untuk pertama kali melakukan pertemuan konsultasi bilateral di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2018. Pertemuan ini bagian dari simbol konsistensi dukungan Indonesia bagi masyarakat Palestina.
Dalam pertemuan konsultasi bilateral ini, kedua menlu membahas upaya peningkatan kerja sama bidang ekonomi, diantaranya penerapan pajak 0 persen untuk kurma dan minyak zaitun dari Palestina yang akan dijual ke Indonesia. Terkait pengembangan bisnis, kedua menlu akan bersama-sama mendorong interaksi antara pengusaha Indonesia dan Palestina.
Baca: Menlu Palestina Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Indonesia
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melakukan pertemuan bilateral, Selasa, 16 Oktober 2018. Sumber: Suci Sekarwati/Tempo
Baca: 4 Sikap Amerika Serikat Terhadap Palestina di Masa Donald Trump
Selain membahas upaya peningkatan bidang ekonomi, Menlu Retno dalam kesempatan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk berkontribusi secara konkrit pada kemajuan Palestina, dengan menggelontorkan dana bantuan lebih dari Rp 110 milyar. Diantaranya dengan menaikkan jumlah uang bantuan Indonesia ke UNRWA dan peningkatan kerja sama bidang pembangunan kapasitas. UNRWA adalah sebuah lembaga PBB yang menangani pengungsi Palestina.
"Forum Rektor juga memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina. Sedangkan beasiswa sekolah pilot di Sekolah Penerbangan Indonesia sedang dalam proses untuk diimplementasikan segera," kata Retno.
Kementerian Luar Negeri RI mencatat, sejak 2008 Indonesia telah melatih 1.887 aparat dan warga Palestina yang mencakup 171 bidang keahlian, termasuk bidang pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan obat dan makanan, dan berbagai bidang teknis lainnya. Total nilai bantuan masyarakat Indonesia yang sudah diberikan ke Palestina sebesar US$2,92 juta atau sekitar Rp 44,4 miliar dan 2 ribu ton beras.
Atas bantuan yang telah diberikan Indonesia ke Palestina itu, Menlu Maliki mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dan ingin hubungan kedua negara terus berjalan lancar.
"Kita bisa melihat diberbagai forum, ada beasiswa yang diberikan kepada enam ribu warga Palestina, Indonesia pun akan mendirikan sebuah rumah sakit di Hebron hingga kerja sama antar pengusaha di kedua negara. Bagi kami, ini semua merupakan indikasi bahwa mulai dari presiden sampai masyarakat sipil Indonesia berkontribusi dalam kemerdekaan Palestina," kata Maliki.
Konsultasi bilateral pertama Indonesia-Palestina adalah salah satu agenda utama dalam rangkaian acara 'pekan solidaritas bagi Palestina' yang diselenggarakan pada 13-17 Oktober 2018. Diantara kegiatan tersebut peresmian Palestine Walk di Bandung pada 13 Oktober dan Walk for Peace and Humanity pada Minggu, 14 Oktober 2018.