TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum partai berkuasa Korea Selatan mendapat kabar bahwa Paus Fransiskus akan mengunjungi Korea Utara musim semi setelah mendapat undangan dari Kim Jong Un.
Lee Hae-chan, ketua Partai Demokrat, membuat pernyataan tanpa mengungkapkan sumber informasi tentang rencana kunjungan Paus Fransiskus.
Baca: Kim Jong Un Undang Paus Fransiskus ke Korea Utara
"Saya mendengar bahwa ada pembicaraan bahwa Paus Fransiskus ingin mengunjungi Korea Utara musim semi mendatang," kata Lee dalam pertemuan dengan para pejabat senior partai, seperti dilaporkan dari Yonhap News Agency, 15 Oktober 2018.
Akan sangat berarti jika Presiden Moon Jae-in menyampaikan undangan Kim Jong Un dan Paus Fransiskus mengunjungi Korea Utara, tambahnya.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bergandengan tangan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, setelah menonton pertandingan massal The Glorious Country di Stadion May Day, Pyongyang, Korea Utara, 19 September 2018. (Pyongyang Press Corps Pool via AP, File)
Selama pertemuan puncak dengan Moon Jae-in bulan lalu, Kim Jong Un mengatakan dia akan senang hati menyambut Paus Fransiskus jika dia mengunjungi Pyongyang, kata juru bicara Moon.
Baca: Paus Pidato Soal Korea Utara dan Yerusalem, Apa Isinya?
Moon Jae-in berencana menyampaikan pesan itu kepada Paus ketika ia mengunjungi Vatikan pada 17-18 Oktober dalam rangkaian kunjungan sembilan hari ke Eropa.
Tur Eropa Moon Jae-in, yang dijadwalkan pada 13 hingga 21 Oktober, terutama untuk menghadiri Pertemuan Asia-Eropa di Belgia dan termasuk singgah di Prancis, Italia dan Denmark. Yonhap melaporkan Moon Jae-in dijadwalkan singgah ke Vatikan pada 17 dan 18 Oktober.
Baca: Diminta Mundur, Paus Fransiskus Dibela Surat Terbuka
Jika benar-benar terwujud, maka ini akan menjadi kunjungan pertama seorang Paus ke Korea Utara.
Gereja Katolik Korea Selatan menyambut undangan Kim Jong Un kepada Paus Fransiskus ini dan berharap bahwa hubungan antara Vatikan dan Korea Utara akan membaik.