Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Kembangkan Satelit Laser Pendeteksi Kapal Selam

image-gnews
Ilustrasi satelit pendeteksi kapal selam [militaryaerospace.com]
Ilustrasi satelit pendeteksi kapal selam [militaryaerospace.com]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Cina sedang mengembangkan satelit pengawasan laut yang akan dipasang dengan laser untuk melacak kapal selam musuh lebih akurat.

Satelit, yang diproyeksikan dapat melacak target 500 meter di bawah permukaan laut, juga akan digunakan untuk mengumpulkan data di lautan dunia, dilansir dari Sputniknews, 14 Oktober 2018, yang mengutip South China Morning Post.

Proyek yang dijuluki "Guanlan", yang diterjemahkan menjadi "pengawas ombak besar", diluncurkan pada bulan Mei di Pilot National Laboratory for Marine Science and Technology di Qingdao, Shandong.

Baca: Prancis Tuduh Satelit Rusia Sadap Komunikasi Militer

Meskipun satelit tersebut dirancang oleh Pilot National Laboratory for Marine Science and Technology, komponen-komponen utamanya sedang dikembangkan oleh para ilmuwan di lebih dari 20 lembaga penelitian dan universitas di seluruh Cina.

Menurut Song Xiaoquan, salah satu peneliti pada proyek Guanlan, satelit akan membuat lapisan atas lautan menjadi lebih transparan.

Satelit pendeteksi kapal selam Cina diproyeksikan bisa menembus kedalaman 500 meter. (Pilot National Laboratory for Marine Science and Technology via Express.co.uk)

Selama lebih dari setengah abad, para perancang senjata di seluruh dunia telah berusaha untuk membangun deteksi cahaya dan laser (lidar) yang akan menargetkan kapal selam di bawah permukaan laut.

Ketika sinar laser mengenai kapal selam, sejumlah gelombang energi cahaya memantul kembali. Gelombang tersebut dideteksi oleh sensor dan dianalisis oleh perangkat lunak untuk membedakan lokasi target, kecepatan dan dimensi fisik.

Baca: 5 Negara Pemilik Satelit Terbanyak di Luar Angkasa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam aplikasi dunia nyata, bagaimanapun, teknologi lidar mudah dipengaruhi oleh keterbatasan daya perangkat, serta awan, kabut, air keruh dan biota laut. Selain itu, karena laser tercerai ketika memasuki unsur air, melacak posisi target secara tepat akan rumit.

Belum diketahui apakah tim Cina akan dapat mencapai kedalaman yang lebih dalam dengan teknologi mereka.

"Lima ratus meter adalah misi mustahil," menurut seorang ilmuwan lidar di Shanghai Institute of Optics and Fine Mechanics di Chinese Academy of Sciences, yang tidak terlibat dengan proyek tersebut.

Pemerintah Cina membangun armada kapal selam nirawak dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk mengimbangi pergerakan pasukan AS di Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik Barat. SCMP

Menurut Zhang Tinglu, seorang peneliti yang terlibat dengan proyek ini, satelit tersebut bertujuan untuk menargetkan lapisan termoklin samudra, lapisan akuatik tipis yang ditandai oleh perubahan suhu yang cepat. Termoklin dapat mencerminkan sinyal sonar aktif dan sinyal akustik lainnya.

Satu perangkat laser dikembangkan, kemungkinan besar akan dibuat oleh Xian Institute of Optics and Precision Mechanics di Chinese Academy of Sciences di Provinsi Shaanxi.

Baca: Cina Bangun Kapal Selam Tanpa Awak, Begini Keunggulannya

Tim Cina sedang mencoba untuk merancang sinar laser daya tinggi dengan gelombang dalam frekuensi yang berbeda, memungkinkan penerima sensitif untuk mengumpulkan tingkat informasi yang lebih tinggi dari kedalaman yang lebih dalam. Laser akan dapat memindai area seluas 100 kilometer di satu sisi, atau tepat di tempat hanya 1 kilometer persegi lautan.

Satelit tersebut dilaporkan dipasang bersama radar microwave untuk mendeteksi target dengan lebih tepat. Meskipun panjang gelombang mikro dari radar tidak dapat menembus air, mereka dapat secara akurat mengukur gerakan permukaan, jadi jika kapal selam bergerak menciptakan riak, radar akan memberi tahu satelit di mana mengarahkan laser yang terpasang di satelit Cina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

4 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

15 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

15 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

1 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.