TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia pada hari Minggu mengatakan akan menyediakan pinjaman siaga hingga US$ 1 miliar atau Rp 15 triliun bagi pemerintah Indonesia untuk pemulihan pascagempa dan tsunami Sulawesi dan Lombok.
Bank DUnia mengatakan juga akan memberikan hibah US$ 5 juta atau Rp 76 miliar untuk bantuan teknis untuk memastikan rekonstruksi.
Dilansir dari Reuters, 14 Oktober 2018, Chief executive officer Bank Dunia, Kristalina Georgieva, pada Jumat 12 Oktober kemarin mengunjungi kota Palu, yang diguncang gempa magnitudo 7.5 dan tsunami pada 28 September. Lebih dari 2.000 orang tewas di Palu dan daerah sekitarnya.
Baca: ADB Siap Beri Utang USD 1 Miliar untuk Rehabilitasi Korban Gempa
Di Lombok, lebih dari 500 orang tewas oleh serangkaian gempa bumi pada Juli dan Agustus.
Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional di Bali, di sebelah barat Lombok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim (kanan) sebelum melakukan sesi foto bersama para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun
Bank Dunia mengatakan laporan awal menunjukkan bahwa kerugian fisik dari kerusakan pada infrastruktur, properti perumahan dan non-perumahan di Sulawesi sekitar US$ 531 juta atau Rp 8 triliun.
Bank Dunia mencatat bahwa laporan itu tidak memperhitungkan kehilangan nyawa, kehilangan lahan atau gangguan terhadap ekonomi akibat pekerjaan yang hilang, juga mata pencaharian dan bisnis.
Baca: Daftar 15 Sumber Potensi Gempa Besar di Indonesia
Penilaian awal oleh Bank Dunia, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, memperkirakan nilai kerusakan infrastruktur, rumah dan properti lainnya sekitar Rp 8 triliun, Rp 2,7 triliun merupakan kerusakan rumah, Rp 2,8 triliun untuk properti lain dan Rp 2,49 triliun adalah kerusakan infrastruktur .
Paket pinjaman Bank Dunia ini mencakup transfer tunai kepada 150.000 keluarga miskin yang terkena dampak untuk jangka waktu antara 6 bulan hingga satu tahun, yang dapat membantu selama fase pemulihan gempa, kata Bank Dunia.