TEMPO.CO, Jakarta - Pastor Andrew Brunson asal Amerika Serikat tinggalkan Turki setelah ditahan terkait dengan aksi teror. "Dia sempat mendekam dalam tahanan rumah selama satu tahun 15 hari," tulis Al Jazeera dalam laporannya, Sabtu 13 Oktober 2018.
Menurut laporan sejumlah media, kasus Pastor Brunson menimbulkan hubungan diplomatik Washington Ankara tegang. "Dia dijemput pesawat militer AS menuju Jerman pada Jumat, 12 Otober 2018, dan tiba di bandar militer di Maryland, Sabtu," kata pejabat Gedung Putih.
Baca: AS Tuntut Turki Bebaskan Pastor Brunson Bila Ingin Lira Kuat
Pastor Andrew Brunson. aclj.org
Brunson bebas setelah pengadilan mencabut keputusan tahanan rumah, pelarangan perjalanan dan memperbolehkan kembali ke negaranya. Menyusul keputusan tersebut, Al Jazeera melaporkan, Brunson kembali ke AS bersama istrinya melalui bandara di Provinsi Izmir. "Saya sangat senang bisa kembali ke Amerika Serikat," kata Brunson dalam sebuah pernyataan setelah pembebasannya.
"Ini kabar baik bagi warga Amerika yang selama ini menjadikan Turki sebagai pasar mereka. Setiap orang menunggu kepurusan pengadilan, sebab ketegangan politik telah menekan mata uang lira," kata wartawan Al Jazeera, Sinem Koseoglu, dari Izmir.Seorang pria mengibarkan bendera nasional Turki dalam peringatan setahun gagalnya kudeta militer di Jembatan Bosphorus, Istanbul, Turki, 15 Juli 2017. Lebih dari 50.000 orang dipenjara, termasuk tokoh oposisi. REUTERS/Osman Orsal
Tak lama setelah ada kabar pembebasan Brunson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambutnya dengan ngetwit di akun Twitter, "Pikiran dan doa saya selalu untuk Brunson."
Baca: Sebar Teror dan Spionase, Pendeta Amerika Diadili Turki
Brunson, 50 tahun, ditahan pada 2016 sebagai bagian dari tindakan tegas pemerintah Turki terhadap kudeta gagal. Dia menjalani tahanan rumah sejak Juli 2016 karena didakwa terlibat kudeta.