TEMPO.CO, Jakarta - Kardinal Donald Wuerl, mengundurkan diri terkait penanganan kasus-kasus pelecehan seks. Namun Paus Fransiskus memuji pengunduran dirinya. Tindakan Paus segera menuai kritik yang mengatakan sikap itu menunjukkan Gereja Katolik lebih peduli pada para pemimpinnya daripada korban pelecehan seksual.
Paus Fransiskus pada Jumat, 12 Oktober 2018, menerima pengunduran diri Wuerl dengan berat hati menyusul konsistensi pernyataan Wuerl bahwa dia tidak bersalah. Paus Fransiskus pun sangat yakin Wuerl tidak bersalah dari tuduhan berusaha menutup-nutupi tindak pelecehan seksual.
Baca: Kardinal Wuerl dari Amerika Mundur, Paus Fransiskus Tulis Surat
"Anda memiliki elemen-elemen yang cukup untuk membenarkan tindakan Anda dan membedakan antara menutupi kejahatan atau tidak menangani masalah dengan melakukan beberapa kesalahan. Namun, Anda telah memilih jalan mempertahankan diri. Untuk ini, saya bangga dan terima kasih," tulis Paus Fransiskus dalam suratnya.
Isi surat Paus Fransiskus itu langsung membuat banyak kelompok advokasi korban marah. Terence McKiernan, Ketua BishopAccountability.org, mengatakan surat Paus Fransiskus kepada Wuerl jelas mengirim pesan bahwa bagi Paus Fransiskus, Kardinal Wuerl lebih penting daripada anak-anak korban pelecehan seksual.
Baca : Paus Francis Diminta Mengundurkan Diri
"Surat Paus Fransiskus memanjakan hirarki dengan mengorbankan anak-anak. Sampai Paus Fransiskus membalikkan pernyataannya ini, Gereja Katolik tidak akan pernah muncul dari krisis ini," kata McKiernan.
Wuerl dikritik dalam laporan hakim juri Amerika Serikat pada Agustus 2018 karena gagal menghentikan pelecehan yang terjadi saat dia menjabat sebagai Uskup Agung di Pittsburgh. Dia menjadi salah satu pemimpin tinggi gereja yang mengundurkan diri di tengah-tengah tudingan gereja menutup-nutupi pelaku pelecehan seksual.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu, 13 Oktober 2018, pengunduran diri Wuerl secara tak langsung mengekspos keretakan hubungan antara Paus Fransiskus dan anggota gereja dari sayap konservatif yang meminta Paus Fransiskus berusaha menghentikan krisis pelecehan seksual di gereja saat ini.