TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus menerima pengunduran diri Kardinal Donald Wuerl terkait perannya dalam kasus pelecehan seksual yang melibatkan dua imam.
Baca:
Wuerl, yang berusia 78 tahun pada November nanti, sebenarnya telah mengundurkan diri secara teknis saat memasuki usia 75 tahun. Ini berlaku untuk semua uskup, dan kardinal. Tapi pejabat kardinal kerap diizinkan bertugas hingga berusia 80 tahun.
“Paus menulis bahwa Wuerl memiliki cukup elemen untuk membenarkan tindakannya dan membedakan antara menutup-nutupi kejahatan dan tidak mengatasi masalah dengan melakukan sejumlah kesalahan,” begitu dilansir CNN mengutip surat terbuka dari Paus yang dirilis pada Jumat, 12 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca:
Menurut media Reuters dan WRAL, Wuerl menjadi tokoh terkemuka yang jatuh akibat skandal yang melibatkan pendulunya yaitu Uskup Agung Theodore McCarrick. Saat ini, Vatikan telah membuka kembali semua dokumen terkait pemeriksaan McCarrick.
Soal ini, Wuerl mengatakan dia merasa tersentuh dengan keanggunan dari surat Paus dan meminta maaf atas kesalahan yang dibuat di masa lalu.
“Keputusan untuk kepemimpinan baru dapat membuat semua fokus pada kesembuhan dan masa depan,” kata Wuerl dalam pernyataannya. Menurutnya, ini memberikan kesempatan kepada gereja lokal ini untuk bergerak ke depan.
Baca:
“Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan dalam penilaian. Saya mundur sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan cinta besar kepada Anda warga gereja di Washington,” kata Wuerl.
Meskipun dia merupakan tokoh yang tidak mencolok secara politik di Washington, mundurnya Wuerl ini merupakan kejatuhan mengejutkan dari seorang tokoh Katholik.
Dia meniti karir selama 50 tahun untuk mencapai posisi itu. Namun, laporan setebal 900 halaman oleh sebuah grand jury di Pennsyvania dan sebuah surat dari seorang bekas tokoh Vatikan yang menuding Wuerl menutup-nutupi pendahulunya yang bermasalah, membuat Kardinal Wuerl menghadapi tekanan besar untuk mundur dari posisinya di gereja.
Baca:
Menurut media WRAL, Paus meminta Wuerl untuk tetap menjabat sementara sebagai manajer interim. Laporan grand jury yang diterbitkan pada Agustus 2018 menunjukkan adanya praktek pelecehan seksual yang kerap terjadi di sejumlah diose di Pennsyvania.
Wuerl dituding ikut menutup-nutupi tindakan sejumlah pendeta yang melakukan pelecehan seksual saat dia menjadi uskup di Pittsburgh dari 1988 – 2006. Wuerl juga menghadapi skeptisisme soal pengakuannya bahwa dia tidak tahu menahu adanya pelecehan seksual yang dilakukan McCarrick selama bertahun-tahun.