TEMPO.CO, Bali – Pemerintah Malaysia mengatakan ada upaya sabotase yang bersumber dari dalam pemerintahan untuk menggagalkan upaya penangkapan pengusaha buron Low Taek Jho atau Jho Low.
Baca:
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan ini salah satu penyebab mengapa Jho Low, masih belum tertangkap saat ini.
“Saya kira dia bersembunyi di suatu tempat,” kata Mahathir saat ditanya apakah ada upaya sabotase di dalam pemerintahan dengan membocorkan informasi kepada Jho Low.
“Daim (Zainuddin) mengatakan seseorang memberi tahu dia (Jho Low). Sekali waktu dia (Jho Low) ada di Hong Kong. Ketika kami sampai di Hong Kong, dia telah pergi ke lokasi lain,” kata Mahathir.
Baca:
Daim adalah ketua dari Dewan Tetua, yang dipilih Mahathir untuk membantu menyelesaikan sejumlah isu besar di Malaysia, termasuk penanganan skandal penggelapan dana 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) dalam ASEAN Leaders Gathering di sela-sela rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 11 Oktober 2018. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
Menurut Channel News Asia, Mahathir sempat diwawancarai kantor berita Bernama, dan RTM seusai pertemuan tingkat tinggi ASEAN Leaders Gathering di Bali. Acara ini digelar di sela-sela pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Baca:
Malaysia mencari buronan Jho Low terkait kasus skandal penggelapan dana 1MDB, yang diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah. Bekas Perdana Menteri Najib Razak, dan istrinya, Rosmah Mansor, seperti dilansir media The Star, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK Malaysia dalam kasus pencucian uang, penggelapan, dan pelanggaran kepercayaan publik. Najib terkena sekitar 30 dakwaan sedangkan Rosmah terkena 17 dakwaan.
Baca:
Pengacara Najib Razak, Shafee Abdullah meminta Jho Low untuk segera muncul di Malaysia dan menjelaskan masalah penggelapan dana ini untuk membebaskan kliennya dari semua tuduhan.