TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut Bulgaria mendakwa Severin Krasimirov, terduga pemerkosa dan pembunuh wartawan asal Bulgaria, Viktoria Marinova, 30 tahun, dengan tuduhan pembunuhan. Dia dibekuk di Jerman dan akan segera diekstradisi ke Bulgaria untuk menghadapi persidangan.
Nadezhda Krasimirova, ibu Severin Krasimirov mengatakan putranya telah mengakui kesalahannya.
"Putra saya telah mengaku dia melakukan tindakan itu karena sedang mabuk dan dalam pengaruh narkoba. Dia mengaku pada saya dan menangis. Dia tidak sekeji itu," kata Nadezhda Krasimirova, seperti dikutip dari dailystar.co.uk, Jumat, 12 Oktober 2018.
Baca: Jerman Tahan Tersangka Pembunuh Jurnalis Viktoria Marinova
Marinova adalah reporter untuk stasiun televisi TVN. Kepolisian Bulgaria menyebut dia telah telah diperkosa, dipukuli dan dibunuh. Pembunuhan yang sangat brutal terhadap Marinova ini telah menimbulkan perdebatan soal kebebasan pers di Bulgaria.
Otoritas berwenang di Bulgaria telah mengkonfirmasi DNA Severin Krasimirov cocok dengan DNA yang ditemukan di lokasi kejadian. Kepala Jaksa Penuntut, Sotir Tsatsarov, mengatakan Severin Krasimirov meninggalkan Bulgaria pada 7 Okotber 2018. Tsatsarov memasikan pihaknya pada level ini belum bisa mengkaitkan tugas jurnalisme Marinova dengan pembunuhannya kendati banyak pihak menduga ini semua karena pemberitaan yang dilakukan Marinova.
Baca: Diperkosa dan Dibunuh, Apa yang Dikerjakan Jurnalis Bulgaria?
Asen Yordanov, pemilik Bivol.bg, mengatakan dia telah menerima informasi yang kredibel bahwa Marinova telah berada dalam bahaya karena melakukan laporan investigasi terkait penyelewengan dana dari Uni Eropa. Kematian wartawan itu dengan cara sangat brutal telah membawa pesan peringatan. Menteri Dalam Negeri Bulgaria, Mladen Marinov, menyangkal tuduhan itu.