TEMPO.CO, London - Obat berbasis daun ganja bakal bisa diperoleh lewat resep di Inggris mulai 1 November 2018. Obat ini bisa digunakan untuk berbagai pengobatan misalnya untuk penderita epilepsi, pusing dan nyeri kronis akibat kemoterapi.
Baca:
“Keputusan ini merupakan kemenangan besar bagi para pendukung obat berbasis ganja. Ini juga berarti Inggris bergabung dengan negara seperti Jerman yang telah mengizinkan obat ini digunakan,” begitu dilansir Mirror pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Obat yang diresepkan ini bakal memiliki penjelasan seperti cannabis, cannabis resin, cannabinol atau turunan cannabinol.
Baca:
Pemerintah Inggris juga memutuskan bakal ada Dewan Penasehat tentang Penyalahgunaan Obat-Obatan untuk melakukan kajian ulang jangka panjang soal penggunaan obat berbasis ganja ini.
Pengumuman ini dilakukan Menteri Dalam Negeri Sajid Javid, yang dipaksa bertindak setelah munculnya protes masyarakat mengenai penanganan seorang bocah penderita epilepsi berusia 13 tahun.
Bocah bernama Billy Caldwell menderita kejang-kejang dan nyaris meninggal pada awal tahun ini setelah obat ganja yang digunakannya disita otoritas setempat.
Baca:
Pemerintah lalu menerbitkan izin sementara mengizinkan Billy menggunakan obat ini setelah munculnya protes publik soal penyitaan tadi.
Penderita epilepsi lainnya yaitu Alfie Dingley juga mendapat izin khusus agar ibunya dapat membawa masuk minyak ganja dari luar negeri bagi pengobatannya.
Keluarga mengatakan kondisi Alfie membaik setelah menggunakan minyak ini di Belanda, yang menetapkan ini sebagai legal. Keluarga ini lalu mengajukan petisi kepada Perdana Menteri Theresa May. Petisi ini mendapat dukungan luas publik Inggris.
Baca:
“Hari ini menjadi momen bersejarah bagi setiap pasien dan keluarganya yang mengasuh anak dan butuh akses ke obat-obatan berbasis ganja,” kata Hannah Deacon, yang merupakan ibu dari Alfie. “Kami mendesak dunia medis untuk mendukung reformasi ini sehingga mereka bisa membantu puluhan ribu orang yang membutuhkan pertolongan segera.”