Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yunani Larang Wisatawan Gemuk Tunggangi Keledai di Santorini

image-gnews
Menunggangi keledai adalah wahana populer di tempat wisata Santorini, Yunani. [stuff.co.nz]
Menunggangi keledai adalah wahana populer di tempat wisata Santorini, Yunani. [stuff.co.nz]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya memperjuangkan hak-hak hewan, pulau Santorini di Yunani melarang wisatawan gemuk dengan berat badan lebih dari 100 kilogram menunggangi keledai.

Dilansir dari Sputniknews, 11 Oktober 2018, larangan naik keledai ini diumumkan setelah aktivis hewan mengatakan bahwa keledai yang dinaiki oleh wisatawan banyak yang menderita cedera tulang belakang dan luka terbuka dari pelananya.

Baca: Sebut Yunani Lebih Baik Dikuasai Jerman, Menteri Jerman Dikecam

Wisatawan yang mengunjungi pulau Santorini, yang terkenal dengan medan berbukitnya, sering naik keledai untuk menuju ke atas dari pantai ke kota utama pulau Fira. Namun, wisatawan yang ingin menunggang keledai sekarang harus menimbang berat badan dan harus kurang dari seperlima dari berat badan keledai atau sekitar 100 kilogram.

Yunani melarang para wisatawan gemuk menunggangi keledai setelah para aktivis mengatakan hewan-hewan itu menderita cedera tulang belakang (Caters News Agency via Metro.co.uk)

Menurut Kementerian Pembangunan Pedesaan dan Makanan Yunani, hewan-hewan tidak boleh dibebani dengan berat yang berlebihan dalam ukuran, usia atau kondisi fisik.

Aturan itu dilembagakan setelah departemen menerima banyak keluhan tentang efek buruk dari beban berat pada hewan, terutama selama musim panas yang ramai.

Sebuah petisi yang digagas Holly Ann yang dibuat sekitar setahun yang lalu di Change.org menyatakan, "Pulau (Santorini) memiliki jalur panjang yang membentang dari pelabuhan di bawah ke pusat kota di bagian atas batu vulkanik."

Baca: Indonesia - Yunani Terapkan Bebas Visa Paspor Diplomatik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terlepas dari kenyataan bahwa jaraknya hanya 30 menit berjalan kaki (tergantung pada seberapa cepat Anda atau berapa lama waktu yang dibutuhkan saya) atau 2 menit dengan kereta gantung, keledai ini digunakan sebagai transportasi kejam bagi orang-orang yang menginginkan pengalaman asli Yunani asli," tambah isi petisi tersebut.

"Keledai-keledai ini dipaksa berdiri di bawah sinar matahari di kotoran mereka sendiri di sisi jalan dan semua yang mereka lakukan adalah naik turun, naik turun membawa orang-orang yang terlalu malas untuk hanya berjalan atau naik kereta gantung. Selain itu , para petani memberi mereka cambuk untuk membuat mereka lebih cepat di jalan ketika membawa turis dll," lanjut Petisi, yang saat ditutup memiliki lebih dari 100.000 tanda tangan.

Aturan baru menyatakan bahwa keledai wisata di Santorini seharusnya tidak membawa beban yang lebih berat dari 100 kilogram atau seperlima dari berat badan mereka. (Caters News Agency via Metro.co.uk]

Direct Action Everywhere, sebuah jaringan aktivis hak asasi manusia internasional yang didirikan di San Francisco Bay Area, juga memuji larangan tersebut.

Lembaga perlindungan satwa PETA juga membuat petisi yang dirilis di situs web mereka yang disebut, "Keledai di Santorini Disalahgunakan dan Digunakan sebagai Taksi: Tolong Bantu Mereka!"

Baca: 6 Hal Unik di Santorini, Lokasi Bulan Madu Tasya Kamila

"Ketika keledai tidak dibuat untuk membawa turis gemuk di punggung mereka dan dipukuli dengan tongkat, bahkan ketika mereka sakit atau terluka, mereka masih menderita...PETA telah menjelaskan bahwa Santorini, Yunani, harus menghentikan wahana ini, dan kami menyerukan kepada wisatawan untuk menolak berpartisipasi dalam penyalahgunaan ini dan untuk menggunakan pelabuhan kereta gantung sebagai gantinya," menurut Direktur Program Internasional PETA Foundation Inggris, Mimi Bekhechi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

10 jam lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

13 jam lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

1 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

1 hari lalu

Pemandangan Gunung Lycabettus, Athena, Yunani. Unsplash.com/Lazarescu Alexandra
7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

1 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

2 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

2 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

3 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

5 hari lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom