TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Dhaka telah menjatuhkan hukuman mati kepada 19 orang, termasuk dua mantan menteri Bangladesh. Pengadilan Dhaka juga menghukum pemimpin oposisi atas penjara seumur hidup atas serangan tahun 2004 terhadap Perdana Menteri Sheikh Hasina saat ini.
"Mereka akan digantung di leher mereka," kata Hakim Shahed Nuruddin dari pengadilan khusus, yang juga memberikan hukuman penjara seumur hidup kepada Tarique Rahman, putra mantan Perdana Menteri Khaleda Zia yang diasingkan, seperti dilaporkan Aljazeera, 11 Oktober 2018.
Baca: Rusuh di Bangladesh Berlanjut, Sejumlah Jurnalis Dipukuli
Zia sudah mendekam di dalam penjara Dhaka setelah didakwa dalam kasus korupsi, sebelum pemilu Bangladesh yang dijadwalkan akan diadakan pada akhir tahun ini.
Mantan Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Lutfozzaman Babar, dibawa kembali ke penjara setelah Pengadilan Dhaka memvonisnya hukuman mati dalam kasus serangan granat 21 Agustus pada Rabu, 10 Oktober 2018.[Dhaka Tribune]
Rahman, yang bertindak sebagai ketua oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP), divonis penjara 10 tahun secara in absentia dalam kasus korupsi yang sama dengan ibunya. Dia telah tinggal di pengasingan di London sejak 2008.
Baca: Konvoi Duta Besar Amerika Serikat Diserang di Bangladesh
Menteri Hukum Bangladesh, Anisul Haque, mengatakan pemerintah akan mengajukan ke pengadilan tinggi untuk menuntut hukuman mati bagi Rahman juga.
"Kami juga akan mengambil langkah diplomatik untuk membawa Tarique kembali dari London," katanya.
Keamanan di dan sekitar pengadilan khusus di ibukota, Dhaka, ditingkatkan untuk mengantisipasi protes dari para pemimpin dan aktivis BNP.
Oposisi Menuduh Vonis Bermotif Balas Dendam