TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan bintang pop Taylor Swift untuk terjun ke politik untuk pertama kalinya, telah mendorong lonjakan pendaftar pemilu online, khususnya di kalangan anak muda dalam pemilu AS , menurut situs Vote.org.
Dilaporkan Reuters, 10 Oktober 2018, Vote.org, sebuah situs nirlaba yang membantu orang mendaftar secara online, melaporkan lebih dari 250.000 pendaftaran baru sejak Taylor Swift mengunggah pesan di Instagram pada Minggu 7 Oktober mendukung dua calon Demokrat di negara bagiannya di Tennessee dan mendesak orang-orang untuk mendaftar.
Baca: Taylor Swift Ubah Haluan, Dulu Dukung Republik, Kini Demokrat
Sebagai perbandingan, situs mencatat 57.000 registrasi baru pada Agustus dan 190.000 pada bulan lalu.
Taylor Swift, berpose dengan piala kategori top female artist dan top selling album for "reputation" dalam acara Billboard Music Awards di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 21 Mei 2018. Jordan Strauss/Invision/AP
60 persen lebih dari pendaftaran sejak hari Minggu berada di antara pemilih muda usia antara 18 dan 29 tahun, peningkatan situs dikatakan kemungkinan didorong oleh unggahan Taylor Swift.
"Ini adalah peristiwa yang luar biasa, off-the-chart," kata Raven Brooks, chief operating officer untuk Vote.org.
Vote.org mengakui tidak mungkin mengukur dampak langsung dari langkah Taylor Swift, tetapi Brooks mencatat lonjakan pemilih muda sejalan dengan basis penggemar muda Swift.
Popularitas Swift yang sangat besar melihat pada album dan tur terlaris serta 112 juta pengikut Instagram, menegaskan cara selebritis dapat memanfaatkan kehadiran online mereka untuk politik.
Dilansir dari Wahington Post, dalam unggahan Instagramnya pada Minggu, Taylor Swift berjanji untuk memilih dua kandidat Demokrat, yakni mantan gubernur Phil Bredesen untuk Senat dan Jim Cooper.
Dia juga mengakui keengganannya di masa lalu untuk mengatasi masalah politik tetapi mengatakan bahwa telah berubah dalam dua tahun terakhir.
"Saya selalu dan selalu akan memberikan suara saya berdasarkan kandidat mana yang akan melindungi dan memperjuangkan hak asasi manusia yang saya percaya kita semua layak di negeri ini," tulisnya.
"Saya percaya dalam perjuangan untuk hak LGBTQ, dan bahwa segala bentuk diskriminasi berdasarkan orientasi seksual atau gender adalah SALAH. Saya percaya bahwa rasisme sistemik yang masih kita lihat di negara ini terhadap orang kulit berwarna menakutkan, memuakkan dan menyebar."
Baca: Taylor Swift Juga Tertarik Politik, Ini Buktinya
Swift juga mengecam. Marsha Blackburn, lawan dari partai Republik Bredesen, karena lebih menentang nilai-nilai itu.
Unggahan Instagram Taylor Swift disambut oleh Demokrat di Tennessee, di mana jajak pendapat menunjukkan Blackburn dan Bredesen bersaing ketat di pemilu untuk Kongres AS.