Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan: Uni Eropa Tak Tepati Janji Soal Pengungsi Suriah

image-gnews
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluh soal biaya mengatasi luberan pengungsi Suriah akibat perang saudara di negeri itu. Menurutnya, Turki telah mengeluarkan dana sebesar US$ 33 miliar atau setara dengan Rp 503 triliun (kurs Rp 15.231 per dolar Amerika Serikat).

"Uni Eropa berjanji membantu, tapi tak memadai ," ucapnya di depan wartawan di Budapest, Hungaria, Selasa, 9 Oktober 2018, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Baca: Inggris Terima Pengungsi Suriah, Ini Syaratnya

Anak-anak pengungsi Suriah membuat api untuk menghangatkan diri di kamp pengungsi Ritsona, sekitar 86 kilometer di utara Athena, 31 Desember 2016. Sebanyak 62.000 pengungsi dan migran terdampar di Yunani setelah penutupan perbatasan Balkan dan kesepakatan Uni Eropa dengan Turki. AP/Muhammed Muheisen

Erdogan mengatakan di depan Forum Bisnis Turki-Hunggaria, Uni Eropa akan mengalokasikan dana bantuan melalui organisasi internasional bukan senilai US$ 6,87 miliar (Rp 105 triliun) melainkan hanya US$ 1,94 miliar ( Rp 30 triliun). "Meskipun demikian, kami tetap melanjutkan program bantuan kemanusiaan," jelasnya.Seorang pengungsi asal Suriah menjemurkan pakaiannya di pagar berduri perbatasan di Islahiye, Gaziantep, Turki, 16 Maret 2016. Uni Eropa dan Turki berharap tercapainya kesepakatan untuk mengatasi migrasi ilegal dan pengungsi akibat negara konflik. AP/Lefteris Pitarakis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbicara di depan peserta pertemuan Forum Bisnis Turki-Hungaria di Budapest, Erdogan dengan nada tinggi mengatakan mengenai bagaimana Turki menjadi tuan rumah bagi sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah. "Jumlah itu terbesar di antara pengungsi di seluruh dunia."

Baca: Krisis Suriah, Kanada Kritik Sikap Uni Eropa

Lebih dari lima juta warga Suriah mengungsi ke berbagai negara, termasuk ke Eropa, negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Serikat. Mereka adalah korban perang saudara yang pecah sejak 2011 ketika kelompok oposisi angkat senjata melawan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad. Menurut taksiran PBB, kecamuk perang di Suriah mengakibatkan lebih dari 5.000 jiwa tewas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

4 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

6 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

6 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

7 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

7 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

8 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

9 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

9 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

11 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.