TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengatakan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, siap untuk mengizinkan para inspektur internasional masuk ke situs nuklir dan rudal Korea Utara.
Mike Pompeo, yang bertemu Kim Jong Un selama perjalanan singkat ke Pyongyang pada hMinggu 9 Oktober, mengatakan para inspektur akan mengunjungi fasilitas uji mesin rudal dan situs uji coba nuklir Punggye-ri segera setelah kedua belah pihak menyetujui logistik.
Baca: Sebelum ke Korea Utara, Menlu Amerika Mampir ke Jepang
"Ada banyak logistik yang akan diperlukan untuk melaksanakan itu," kata Pompeo dalam jumpa pers di Seoul sebelum berangkat ke Beijing, seperti dilaporkan Reuters, 10 Oktober 2018.
Pompeo juga mengatakan kedua pihak cukup dekat untuk menyetujui rincian pertemuan kedua, yang diajukan Kim Jong Un kepada Presiden AS Donald Trump dalam sebuah surat bulan lalu.
Baca: Korea Selatan Sebut Korea Utara Masih Miliki 60 Senjata Nuklir
"Yang paling penting, kedua pemimpin percaya ada kemajuan nyata yang dapat dibuat, kemajuan substantif yang dapat dibuat pada KTT berikutnya," kata Pompeo.
Stephen Biegun, utusan nuklir AS baru yang mendampingi Mike Pompeo, mengatakan dia menawarkan pada Minggu untuk bertemu dengan mitranya, Wakil Menteri Luar Negeri Choe Son Hui, sesegera mungkin dan mereka sedang berdiskusi mengenai tanggal dan lokasi tertentu.
Seorang tentara Korea Utara sedang menjelaskan kepada para jurnalis proses penghancuran situs uji coba nuklir Punggye-ri di Gunung Mantap, Kamis, 24 Mei 2018. Yonhap via Korea Herald
Perjalanan Pompeo ke Pyongyang, yang keempat tahun ini, menyusul jalan buntu ketika Korea Utara menolak permintaan AS untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya, termasuk inventarisasi lengkap senjata dan fasilitasnya.
Keputusan Kim Jong Un merupakan kartu baru Pyongyang yang dimaksudkan untuk meyakinkan pejabat AS di tengah keraguan tentang komitmen perlucutan senjata nuklir.
Pada Mei, Korea Utara mengadakan upacara untuk meledakkan terowongan bawah tanah di wilayah pegunungan Punggye-ri di timur laut, namun penghancuran situs nuklir ini tidak mengundang ahli dari luar negeri.
Baca: Korea Selatan - Korea Utara Mulai Bersihkan Ranjau di Perbatasan
Dilaporkan Yonhap, Mike Pompeo mengindikasikan bahwa dia telah berdiskusi juga tentang masalah verifikasi rencana pembongkaran fasilitas roket jarak jauh Utara dekat perbatasan dengan Cina.
Dalam pembicaraannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, bulan lalu, Kim Jong Un setuju untuk menghancurkan fasilitas pengujian mesin rudal dan landasan peluncuran roket di Seohae Satellite Launching Station.
Suasana saat situs uji coba bom nuklir Punggye-ri diledakkan untuk dihancurkan, di Provinsi Hamgyong Utara, Korea Utara, 24 Mei 2018. Pemerintah Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, menepati janjinya untuk menghancurkan situs uji coba bom nuklir Punggye-ri sebagai langkah untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. News1/Pool via REUTERS
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha setuju bahwa perjalanan keempat Pompeo ke Korea Utara dalam waktu kurang dari setahun tampaknya berhasil.
Korea Selatan mengharapkan deklarasi akhir resmi Perang Korea 1950-53 pertama, yang diharapkan mendorong Korea Utara untuk menutup secara permanen kompleks nuklirnya di Yongbyon, yang menjadi sumber bahan bakar nuklir.
Baca: Trump Mengaku Jatuh Cinta kepada Kim Jong Un
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan rencana untuk mengadakan pembicaraan lanjut, namun belum mengumumkan tanggal dan tempat.
Negosiasi akan dipimpin oleh Stephen Biegun, perwakilan khusus Washington untuk Pyongyang, dan Choe Sun-hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara, kata Pompeo.
Choe Sun-hui, wakil menteri luar negeri Korea Utara, berkunjung ke Moskow untuk berkonsultasi dengan pejabat senior Rusia dan Cina terkait hasil diskusi pelucutan nuklir dengan Mike Pompeo.