TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 10 polisi tewas menyusul bentrok bersenjata antara Taliban dan petugas keamanan Afganistan di Provinsi Wardak, Ahad 7 Oktober 2018.
Bentrokan itu berlangsung di tengah rebutan kendali jalan raya sehari setelah militan Taliban meledakkan jembatan di sepanjang jalan menghubungkan Ibu Kota Kabul dan Ghazni, Zabul dan Provinsi Kandahar.
Baca: Diserang Taliban, 200 Militan ISIS Menyerah ke Pasukan Afganistan
Masyarakat berkumpul di sekitar lokasi ledakan bom ranjau darat di kota Jalalabad, Afganistan, 31 Juli 2018. Hingga kini belum diperoleh pernyataan dari Taliban terkait ledakan bom di pinggir jalan itu. REUTERS/Parwiz
"Pertempuran tersebut juga mengakibatkan aliran listrik terputus di empat provinsi: Maidan Wardak, Logar, Ghazni da Paktia," Al Jazeera melaporkan, Ahad.
Sementara itu, juru bicara Gubernur Provinsi Abdul Rahman Mangel, mengatakan kepada Assoiated Press, serangan Taliban berlangsung pada Sabtu dini hari, 6 Oktober 2018. "Mereka berhasil menguasai kantor distrik Sayed Abad di Provinsi Maidan Wardak," ucapnya.Pemimpin Taliban Afganistan di kantor pusatnya di Doha Qatar. [EXPRESS TRIBUNE]
Menurut keterangan perwira senior kepolisian setempat, Taliban membakar sebuah gedung pemerintah di distrik tersebut dan membunuh kepala kepolisian setempat bersama sembilan anggotanya.
Baca: Taliban Berunding dengan Amerika Serikat Soal Afganistan
Taliban mengaku pasukannya menyerbu markas kepolisian distrik. Tetapi pernyataan tersebut dibantah pejabat setempat. "Taliban juga menyerang rumah penduduk," kata Mangel.